KOMPAS.com - TBC atau tuberculosis adalah jenis penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri bernama Mycobacterium tuberculosis.
TBC paling banyak menyerang paru-paru, namun tidak menutup kemungkinan kuman penyebab menyebar ke organ lain di seluruh tubuh.
Anak-anak adalah kelompok orang yang lebih rentan terkena atau tertular TBC karena cenderung memiliki daya tahan tubuh yang lebih lemah dibandingkan orang dewasa.
Baca juga: Cara Mengobati TBC Laten, Aktif, dan Kebal Obat yang Perlu Diketahui
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), diperkirakan ada 1 juta anak yang menderita penyakit TBC per tahun.
Karena itu, orangtua perlu tahu apa saja ciri-ciri TBC pada anak untuk mencegah pemburukan kondisi si kecil akibat bakteri Mycobacterium tuberculosis.
Dilansir dari Healthy Children, ada beberapa ciri-ciri TBC pada anak, meliputi:
Demam yang disebabkan karena TBC umumnya tidak terlalu tinggi. Namun demikian, demam yang menjadi ciri-ciri TBC terjadi cukup sering sehingga mengganggu aktivitas anak.
Mycobacterium tuberculosis sering terlihat gampang lelah, lesu, dan tidak bersemangat. Kondisi ini membuat si kecil enggan bermain atau melakukan aktivitas lainnya.
Batuk terus-menerus juga bisa menjadi gejala TBC pada anak. Batuk-batuk pada si kecil akibat TBC bisa bertahan hingga lebih dari dua minggu.
Anak-anak yang tertular TBC sering mudah marah atau rewel karena merasa tubuhnya tidak fit. Terlebih saat si kecil mengalami demam atau batuk terus-menerus.
TBC terutama menyerang paru-paru sehingga mengakibatkan keluhan seperti nyeri dada, sesak napas, atau napas menjadi lebih cepat.
Baca juga: 3 Penyebab TBC Masih Jadi Momok di Indonesia
Anak-anak yang berkeringat di malam hari juga patut dicurigai sebagai tanda-tanda TBC. Terlebih, jika si kecil tetap berkeringat, meski udara sedang dingin dan sudah menggunakan AC atau kipas angin.
Pembengkakan kelenjar getah bening pada anak biasanya ditandai dengan adanya benjolan di sekitar leher atau bawah rahang anak.
TBC mengakibatkan si kecil tidak mengalami kenaikan berat dan tinggi badan dalam dua bulan beruntun.
TBC pada anak juga sering ditandai dengan napsu makan menurun atau gerakan tutup mulut (GTM).
Segera bawa anak ke dokter jika Anda mengetahui si kecil merasakan atau mengeluhkan ciri-ciri TBC seperti yang disebutkan di atas.
Penyakit TBC yang dibiarkan akan membuat bakteri Mycobacterium tuberculosis menyebar melalui aliran darah. Ketika itu terjadi, TBC akan memengaruhi seluruh organ di dalam tubuh.
Baca juga: Cara Penularan TBC yang Harus Diwaspadai
Ada beberapa prosedur untuk mendiagnosis TBC pada anak tergantung pada usianya, yaitu:
Orangtua perlu membawa anaknya ke dokter spesialis anak atau paru apabila mencurigai ciri-ciri TBC. Dokter biasanya akan merekomendasikan prosedur paling tepat untuk diagnosis atau pemeriksaan TBC pada anak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.