KOMPAS.com - Berhubungan intim saat menstruasi masih dianggap tabu oleh sebagian orang. Namun menurut pandangan medis, hubungan seks saat haid bisa saja dilakukan asal Anda dan pasangan merasa nyaman.
Berhubungan seksual saat menstruasi juga memberikan beberapa manfaat potensial, seperti meredakan kram, sakit kepala, atau keluhan lain yang dialami wanita saat haid. Hal ini dikarenakan hubungan seks dapat memicu pelepasan hormon endorfin.
Akan tetapi, ada beberapa risiko atau efek yang dapat ditimbulkan akibat berhubungan intim saat menstruasi, seperti memicu infeksi jamur vagina dan kehamilan.
Untuk lebih jelasnya, simak risiko berhubungan seksual saat menstruasi berikut.
Baca juga: Keluar Darah setelah Berhubungan Intim Apakah Tanda Hamil?
Dampak negatif yang paling umum dari berhubungan seks saat haid yaitu mengakibatkan kasur tampak kotor karena darah menstruasi.
Selain mengotori tempat tidur, pendarahan dapat mengurangi rasa percaya diri sehingga tidak merasa nyaman saat berhubungan intim.
Dilansir dari Medical News Today, berhubungan intim saat menstruasi juga memicu infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh jamur dan bakteri pada vagina.
Meskipun infeksi jamur juga bisa terjadi tanpa melakukan aktivitas seksual, seseorang mungkin memiliki risiko lebih tinggi karena perubahan hormonal selama menstruasi.
Infeksi jamur juga bisa dialami pria yang ditandai dengan pembengkakan pada ujung atau kepala penis. Kondisi ini dikenal dengan balanitis.
Efek berhubungan intim saat menstruasi juga bisa memicu infeksi menular seksual lainnya, yaitu klamidia, kutil kelamin, hepatitis B, penyakit herpen, gonorea, sipilis, kudis, dan kutu kemaluan.
Satu-satunya pencegahan dari IMS yaitu selalu menggunakan kondom saat berhubungan seksual, baik saat haid ataupun di luar periode menstruasi.
Selain itu, hindari bergonta-ganti pasangan agar tidak tertular penyakit atau infeksi menular seksual.
Baca juga: 3 Efek KB Implan Terhadap Hubungan Intim, Termasuk Bikin Vagina Kering
Dikutip dari Healthline, sek saat menstruasi juga memiliki peluang utuk menciptakan kehamilan.
Terlebih, pada wanita dengan siklus menstruasi yang pendek, seperti 22 hari sehingga setelah haid tuntas, Anda akan langsung mengalami ovulasi.
Perlu diingat juga bahwa sperma dapat bertahan hidup di dalam tubuh hingga tujuh hari sehingga peluang kehamilan masih bisa terjadi.