Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Hoarding Disorder Berbahaya? Berikut Penjelasannya…

Kompas.com - 18/07/2024, 09:00 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

KOMPAS.com - Hoarding disorder, atau gangguan menumpuk barang, adalah kondisi yang membuat seseorang kesulitan untuk membuang barang, bahkan yang tidak berharga sama sekali.

Lalu, apakah hoarding disorder berbahaya?

Ternyata, hoarding disorder yang tidak diatasi bisa berdampak negatif untuk kesehatan, kondisi emosi, hubungan dengan orang lain, menimbulkan masalah finansial, dan risiko komplikasi lainnya.

Gangguan menumpuk barang ini umumnya dapat dikurangi gejalanya dengan melakukan pengobatan dan perawatan yang tepat, seperti dengan terapi dan konsumsi antidepresan.

Untuk lebih jelasnya, ketahui dampak negatif hoarding disorder dan cara menyembuhkannya berikut ini.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Hoarding Disorder, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Apa hoarding disorder berbahaya?

Ternyata, hoarding disorder yang tidak diatasi dapat menimbulkan efek samping tertentu pada beberapa aspek kehidupan, termasuk kesehatan, hubungan sosial, dan emosional.

Pasalnya, kebiasaan menumpuk barang tersebut dapat membuat orang dengan hoarding disorder tinggal di tempat yang tidak sehat atau tidak aman.

Dilansir dari Medical News Today, terdapat beberapa dampak negatif hoarding disorder yang perlu diwaspadai, yakni:

  • Mengalami kesulitan untuk melakukan aktivitas sehari-hari
  • Memiliki kebersihan yang tidak terjaga
  • Mengalami kekurangan nutrisi atau konsumsi makanan yang tidak sehat
  • Tinggal di tempat yang tidak aman dengan beberapa risiko, seperti terjatuh, kebakaran, atau tertimpa barang-barang yang ditumpuk
  • Kehilangan hubungan baik dengan pasangan, keluarga, atau teman
  • Mengalami isolasi sosial dan kesepian
  • Kehilangan pekerjaan atau menjadi pengangguran
  • Merasa segan untuk mengundang orang lain ke rumah, atau tempat tinggalnya
  • Mengalami masalah finansial
  • Mengalami masalah hukum, seperti yang berkaitan dengan hak asuh anak dan kesejahteraan hewan
  • Mengalami penurunan nilai hunian atau pengusiran

Selain beberapa dampak negatif di atas, orang-orang dengan hoarding disorder juga bisa mengalami gangguan kesehatan lainnya, seperti:

  • Depresi
  • Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD), atau gangguan hiperaktif, impulsif, dan masalah perhatian
  • Gangguan kecemasan
  • Kecanduan alkohol

Gangguan hoarding disorder kerap dialami saat masa remaja dan bertambah parah seiring dengan bertambahnya usia, serta menimbulkan efek negatif ketika memasuki pertengahan usia 30 tahun.

Meskipun begitu, hoarding disorder umumnya dialami oleh orang-orang yang berusia lebih dari 60 tahun dan orang-orang dengan masalah kesehatan mental tertentu, khususnya kecemasan dan depresi.

Baca juga: 7 Gejala Hoarding Disorder, Tak Hanya Menimbun Barang


Cara menyembuhkan hoarding disorder

Belum ada cara menyembuhkan hoarding disorder, namun beberapa perawatan dan pengobatan secara medis bisa mengurangi gejala yang muncul.

Dilansir dari WebMD, terdapat dua jenis pengobatan dan perawatan yang mungkin akan diberikan sebagai cara menyembuhkan hoarding disorder, seperti:

  • Terapi perilaku kognitif (CBT) yang bisa membantu untuk mengelola pikiran dan perilaku yang menjadi penyebab hoarding disorder
  • Konsumsi antidepresan, seperti selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI), khususnya jika

Anda juga memiliki gangguan kesehatan mental lainnya, termasuk kecemasan dan depresi

Memahami apakah hoarding disorder berbahaya sangatlah penting sehingga Anda bisa segera mencari bantuan medis untuk diri sendiri atau orang lain dengan gangguan kesehatan mental ini.

Meskipun merupakan masalah kesehatan kronis dan tidak memiliki obat khusus, perawatan dan pengobatan secara medis bisa membantu untuk mengurangi gejala hoarding disorder dan risiko komplikasi.

Baca juga: Apakah Hoarding Disorder Bisa Sembuh? Berikut Penjelasannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau