Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Milenial dan Gen X Lebih Rentan Kanker Dibanding Orangtuanya

Kompas.com - 02/08/2024, 11:32 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

Sumber WebMD

KOMPAS.com - Daftar jenis kanker yang beresiko diderita orang dewasa muda bertambah banyak. Generasi milenial dan X kini lebih mungkin didiagnosis 17 jenis kanker, dibandingkan dengan generasi baby boomer, selama masa dewasa awal dan paruh baya.

Temuan tersebut dipublikasikan di jurnal Lancet Public Health, dan penulisnya memperingatkan bahwa angka-angka tersebut menunjukkan pembalikan kemajuan selama beberapa dekade dalam tingkat kanker.

Penulis juga mengatakan alasan dari peningkatan kanker pada dewasa muda ini tidak diketahui, namun penelitian lain telah menyebutkan kaitan kanker dengan obesitas, pola makan buruk, efek lingkungan, perubahan pola reproduksi, hingga kurang tidur dan tidak berolahraga.

Generasi X saat ini berusia 40-55 tahun, sedangkan milenial saat ini berusia 24-39 tahun, dan orangtuanya adalah generasi baby bommer yang saat ini berusia 56-74 tahun.

Penyakit kanker saat ini memang makin sering ditemukan pada orang muda, sedangkan sebelumnya kanker termasuk penyakit yang lebih banyak diderita orang lanjut usia akibat penurunan fungsi sel-sel.

Masih dari penelitian itu disebutkan, jenis kanker pada dewasa muda yang sering berakibat fatal antara lain kanker kolon, uterus, liver, hingga kanker kantong empedu.

“Data ini menyoroti kebutuhan penting untuk mengidentifikasi dan mengatasi faktor risiko yang mendasari pada populasi gen X dan milenial untuk menyebarkan strategi pencegahannya,” kata peneliti Ahmedian Jemal Ph.D.

Baca juga: Pengobatan Kanker Hati Tanpa Kemoterapi

Penelitian itu menguji seberapa umumkah orang terdiagnosis 34 jenis kanker, termasuk risiko kematiannya, pada rentang tahun 2000-2019.

Ada 5 jenis kanker dari 34 kanker yang mengalami peningkatan tajam pada dewasa muda, dibandingkan dengan pada generasi pendahulunya.

Pada perempuan dan laki-laki, jenis kanker yang meningkat adalah usus halus, ginjal dan pelvis ginjal, serta kanker pankreas. Sedangkan pada kelompok perempuan adalah kanker liver dan saluran empedu.

Dikutip dari cancer.org, kanker terjadi karena adanya mutasi gen di dalam sel-sel. Gen, yang terbuat dari DNA, mengendalikan hampir semua yang dilakukan oleh sel.

Sebagian gen mengontrol kapan sel tumbuh, membelah jadi sel, kemudian mati. Perubahan di dalam gen-gen ini membuat pertumbuhan sel tidak terkendali, yang bisa menyebabkan kanker.

Mutasi gen juga bisa terjadi karena seseorang mewarisi mutasi dari orangtuanya, sehingga meningkatkan risiko kanker. Kondisi ini menyebabkan kanker terjadi di usia yang muda.

Pada orang mulai menua, perubahan gen yang memicu kanker ini terjadi sepanjang hidup. Beberapa perubahan gen memang tidak diketahui pemicunya, tetapi ada banyak kanker yang terkait dengan gaya hidup, seperti merokok, obesitas, hingga pola makan tidak sehat.

Ada sebagian kanker yang sudah diketahui penyebabnya, misalnya saja paparan sinar ultraviolet yang menyebabkan kanker kulit, infeksi virus seperti HPV yang menyebabkan kanker serviks dan infeksi hepatitis B yang memicu kanker hati.

Baca juga: Separuh Kematian karena Kanker Bisa Dicegah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau