Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaki Nyeri dan Sering Pegal? Bisa Jadi Sandal Penyebabnya

Kompas.com - 05/08/2024, 17:00 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

Sumber Huffpost

KOMPAS.com - Kaki terasa nyeri terutama di bagian telapak kaki, terasa pegal, kulit melepuh, dan sering kapalan, ternyata kebanyakan disebabkan karena pemilihan sandal yang salah.

"Walau terlihat nyaman tapi memakai sandal yang kurang tepat seharian juga bisa menyebabkan kaki nyeri, bahkan cidera," kata dokter spesialis kesehatan kaki (podiatrist) Dr.Ebonie Vincent.

Untuk mencegah berbagai masalah kaki akibat pemakaian sandal, sebaiknya pilih merek yang menyediakan alat pengukuran kaki untuk menentukan jenis lengkungan dan ukuran kaki.

Sandal atau sepatu yang baik harus terasa nyaman saat pertama kali dipakai. Jangan terkecoh dengan anggapan bahwa "lama-lama alas kaki akan enak".

Baca juga: 9 Penyebab Kapalan dan Cara Mengatasinya

Jenis alas kaki yang perlu dipilih

"PIlihlah alas kaki dengan bantalan gabus karena bisa mengikuti struktur kaki, memberi fleksibilitas, dan membantu penyerapan," kata podiatris Dr.Elizabeth Daughtry.

Berikan jarak selebar ibu jari antara ujung sandal dan jari kaki. Jika memilih model dengan tali pengikat, kita bisa mengganti-ganti kunci pengikatnya sepanjang hari. Misalnya di sore hari atau setelah banyak berjalan kaki akan cenderung lebih "bengkak" sehingga ikatan sandal perlu dilonggarkan.

Ilustrasi memilih sepatu untuk perempuan dengan ukuran kaki yang besar.Shutterstock/Pixel-Shot Ilustrasi memilih sepatu untuk perempuan dengan ukuran kaki yang besar.

Daughtry mengingatkan agar ukuran alas kaki harus pas, tidak terlalu besar atau kesempitan.

"Pastikan lengkungan sepatu sejajar dengan bentuk kaki. Kaki kita melebar saat kita berdiri, jadi berdirilah saat mencoba sepatu," sarannya.

Untuk memastikan alas kaki yang dipakai memberi dukungan, hindari memakai alas kaki yang bisa dilipat dengan mudah, terutama untuk mereka yang memiliki kondisi kaki plantar fasciitis dan lengkungan kaki rendah.

Selain itu, bagian tumit sandal harus kaku dan tahan puntiran saat kita bergerak.

Baca juga: 7 Alas Kaki yang Sebaiknya Dihindari bila Punya Sakit Punggung

Alas kaki yang harus dihindari

Hindari membeli sandal yang membuat kita merasa harus menjepitnya dengan kuat saat berjalan.

"Hal itu berarti otot kaki akan bekerja berlebihan sehingga akan menyebabkan nyeri di atas dan bawah kaki," kata podiatrist Marion You, pembawa acara teleisi The Bad Food Clinic ini.

Ia juga tak merekomendasikan penggunaan sandal jepit untuk jangka waktu yang lama atau untuk berjalan jauh karena sering kali menyebabkan iritasi atau kulit melepuh karena gesekan.

Tak kalah penting, gantilah alas kaki jika sudah terlalu lama dipakai. Sepatu yang usang dapat kehilangan dukungan dan bantalan, yang menyebabkan nyeri kaki.

Seberapa sering kita harus mengganti sepatu? Tergantung pada pola penggunaan dan juga jarak tempuhnya.

"Jika sering dipakai, sandal perlu diganti setiap 1-2 tahun. Tanda sandal sudah usang antara lain retak, warnanya makin pudar, atau bagian bawah septu (outsole) sudah tipis dan juga bagian tumit yang mulai aus dan bagian kanan kiri tidak sama," katanya.

Baca juga: Jalan Kaki Setelah Makan, Kebiasaan Kecil Bermanfaat Besar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau