KOMPAS.com - Pradiabetes menjadi awal diabetes tipe 2 berkembang.
Pradiabetes terjadi ketika kadar gula darah tinggi, tetapi belum sampai pada tingkat yang dianggap sebagai diabetes tipe 2.
Merujuk Kementerian Kesehatan RI, kadar gula darah tinggi pradiabetes adalah 100-125 mg/dL (untuk pengukuran gula darah puasa) dan 140-199 mg/dL (untuk pengukuran gula darah sewaktu).
Baca juga: Apakah Anda Mengalami Pradiabetes? Ini Ciri-cirinya...
Mengutip WebMD, pradiabetes sangat umum terjadi pada siapa saja yang mengembangkan diabetes tipe 2. Namun, kondisi ini biasanya tidak menimbulkan gejala.
Seseorang bisa mengalami pradiabetes karena memiliki resistensi insulin, di mana tubuh memproduksi hormon insulin, tetapi tidak menggunakannya dengan semestinya.
Hal tersebut akan meningkatkan kadar gula darah dan menjadi penyebab pradiabetes.
Untuk tahu lebih lanjut siapa yang berisiko mengalami pradiabetes, baca terus artikel ini.
Baca juga: 5 Cara Mengatasi Pradiabetes Agar Bisa Sembuh
Dikutip dari Mayo Clinic, faktor-faktor yang meningkatkan kemungkinan terkena diabetes tipe 2 juga meningkatkan risiko pradiabetes.
Faktor-faktor tersebut sebagai berikut:
Kelebihan berat badan merupakan faktor risiko utama untuk pradiabetes. Semakin banyak jaringan lemak yang Anda miliki, terutama di dalam dan di antara otot serta kulit di sekitar perut Anda, semakin resistan sel-sel Anda terhadap insulin.
Ukuran pinggang yang besar dapat mengindikasikan resistensi insulin.
Risiko resistensi insulin meningkat pada pria dengan ukuran pinggang lebih dari 40 inci dan pada wanita dengan ukuran pinggang lebih dari 35 inci.
Baca juga: Apa Penderita Pradiabetes Harus Minum Obat? Ini Penjelasannya...
Mengonsumsi daging merah dan daging olahan, serta minum minuman manis, dikaitkan dengan risiko pradiabetes yang lebih tinggi.
Semakin Anda kurang beraktivitas, semakin besar risiko pradiabetes Anda.
Meskipun diabetes dapat berkembang pada usia berapa pun, risiko pradiabetes meningkat setelah usia 35 tahun.