Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa yang Berisiko Terkena Mpox? Ini Ulasannya...

Kompas.com - 21/08/2024, 10:30 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber WHO,

KOMPAS.com - Cacar monyet atau monkeypox (Mpox) dapat mengenai siapa pun, tetapi ada beberapa orang yang lebih berisiko daripada lainnya.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Rabu (14/8/2024) kembali menetapkan Mpox sebagai penyakit menular yang berstatus darurat kesehatan global karena peningkatan kasusnya di Afrika.

Pada Juli 2022, Mpox sempat dinyatakan sebagai darurat kesehatan global karena menyebar dengan cepat melalui hubungan seks di sejumlah negara yang sebelumnya tidak pernah terjangkit virus cacar monyet.

Baca juga: Mpox Bikin Geger WHO, Perdoski Jelaskan Komplikasi dan Pencegahannya

Status tersebut dinyatakan berakhir pada Mei 2023 setelah terjadi penurunan kasus Mpox secara global yang berkelanjutan.

Merujuk Kementerian Kesehatan RI, cacar monyet adalah penyakit yang disebabkan oleh virus monkeypox.

Penyakit ini adalah penyakit zoonosis, yang berarti ditularkan dari hewan ke manusia.

Kemudian, penyakit ini dapat menyebar dari manusia ke manusia.

Pada umumnya, gejala Mpox hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu.

Baca juga: Mpox Menular Melalui Apa? Berikut Penjelasannya...

Namun, pada beberapa orang, infeksi dapat menyebabkan komplikasi medis dan bahkan kematian.

Bayi baru lahir, anak-anak, dan orang dengan
gangguan kekebalan tubuh berisiko mengalami gejala-gejala lebih serius dan kematian akibat penyakit ini.

Baca terus artikel ini untuk mempelajari siapa saja yang berisiko terkena Mpox. Mengetahui faktor risiko Mpox diharapkan bisa membuat Anda lebih waspada dan melalukan pencegahan.

Baca juga: Kenali Mpox sebagai Darurat Kesehatan Global Lagi: Di mana dan Bagaimana Penyebarannya?

Siapa yang berisiko terkena Mpox?

Mengutip pernyataan WHO di laman resminya, siapa pun dapat terkena Mpox. Namun, orang lebih berisiko terinfeksi virus Mpox adalah orang yang melakukan kontak dekat dengan orang lain yang telah terinfeksi.

Kontak dekat meliputi:

  • Kontak kulit ke kulit, seperti bersentuhan atau berhubungan seksual
  • Kontak mulut ke mulut, seperti berciuman
  • Kontak mulut ke kulit, seperti berciuman
  • Bertatap muka dengan penderita Mpox, seperti berbicara atau bernapas berdekatan, yang dapat menghasilkan partikel pernapasan yang menular.

Orang yang melakukan kontak dengan pakaian, perlengkapan tidur, handuk, benda, elektronik, dan permukaan lain yang telah disentuh oleh penderita mpox juga berisiko terkena Mpox.

Baca juga: WHO Tetapkan Status Mpox di Afrika Jadi Perhatian Dunia

WHO juga menerangkan bahwa orang-orang yang melakukan hubungan seks berisiko lebih besar risikonya untuk tertular Mpox. Hubungan seks berisiko meliputi aktif secara seksual dengan berbagai pasangan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau