Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Hubungan Seks Berisiko Rentan Sebarkan Mpox? Ini Ulasannya...

Kompas.com - 22/08/2024, 09:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber WHO,

KOMPAS.com - Cacar monyet atau monkeypox (Mpox) lebih rentan terjadi pada orang-orang yang melakukan hubungan seks berisiko dibandingkan mereka yang berhubungan dengan aman.

Mengutip pernyataan Kementerian Kesehatan RI di X pada Rabu (22/8/2024), ada 88 kasus Mpox di Indonesia berdasarkan data terbaru yang dikonfirmasi per Sabtu (17/8/2024).

Menurut hasil pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS) terhadap 88 kasus Mpox terkonfirmasi, sebagian besar penyakit ditularkan melalui hubungan seksual berisiko.

Baca juga: WHO Rekomendasikan Vaksinasi Terarah daripada Massal untuk Cegah Mpox

"Perilaku seksual berisiko yang dimaksud yakni gonta-ganti pasangan dan seks sesama jenis," kata Kemenkes dalam akun sosial media tersebut.

Kemenkes mengingatkan masyarakat secara umum untuk berhati-hati, karena perilaku seks berisiko bisa menjadi penyebab seseorang terkena Mpox dan pemicu kasusnya meningkat secara nasional.

Merujuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penetapan status Mpox kembali sebagai keadaan darurat kesehatan global pada 14 Agustus, karena peningkatan kasusnya yang signifikan di Afrika.

Baca juga: Siapa yang Berisiko Terkena Mpox? Ini Ulasannya...

Dari kasus-kasus terkonfirmasi di kawasan Afrika WHO pada 2024, 95 persen dilaporkan di Republik Demokratik Kongo (DRC).

Peningkatan kasus Mpox di DRC didorong oleh subclade I, yaitu Ia dan Ib.

Wabah yang terkait dengan clade Ib Mpox di Kongo utamanya menyerang orang dewasa dengan cepat, sebagian besar  terkait dengan hubungan seksual (tidak semua terjadi secara eksklusif).

Kemudian, virus meluas dalam jaringan yang terkait dengan seks komersial dan pekerja seks.

Baca terus artikel ini untuk mempelajari alasan hubungan seks berisiko sangat mungkin menjadi jalur penyebaran Mpox.

Baca juga: Kemenkes Catat 88 Kasus Mpox di Indonesia hingga 17 Agustus

Kenapa hubungan seks berisiko rentan menyebarkan Mpox?

Merujuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Mpox adalah penyakit yang disebabkan oleh virus
monkeypox.

Penyakit ini adalah penyakit zoonosis, yang berarti ditularkan dari hewan ke manusia.
Setelahnya, ini dapat menyebar dari manusia ke manusia.

Penularan Mpox dari orang ke orang utamanya terjadi melalui kontak dekat dengan seseorang yang menderita cacar monyet.

Kontak dekat tersebut bisa meliputi kontak antara kulit ke kulit, mulut ke mulut, mulut ke kulit, dan bertatap muka dengan orang lain yang menderita Mpox (seperti berbicara atau bernapas berdekatan, yang dapat menularkan partikel pernapasan).

Baca juga: Mpox Bikin Geger WHO, Perdoski Jelaskan Komplikasi dan Pencegahannya

Semua cara penularan Mpox tersebut sangat mungkin terjadi selama berhubungan seks dan kemungkinan terinfeksi semakin besar ketika melakukan aktivitas seksual yang berisiko.

Contohnya, berciuman, bersentuhan, seks oral dan penetrasi vaginal atau anal, dengan seseorang yang terinfeksi.

Orang yang melakukan kontak dengan pakaian, perlengkapan tidur, handuk, elektronik, dan permukaan lain yang telah disentuh oleh penderita cacar monyet juga berisiko.

Oleh karena itu, disarankan kepada siapa pun yang memiliki ruam atau lesi baru dan tidak biasa harus menghindari hubungan seks atau kontak dekat lainnya dengan orang lain sampai mereka menjalani tes infeksi menular seksual (IMS) dan mpox.

Baca juga: Mpox Menular Melalui Apa? Berikut Penjelasannya...

Ruam dapat ditemukan di tempat-tempat yang sulit dilihat di dalam tubuh, seperti mulut, tenggorokan, alat kelamin, dan area anus.

Meskipun virus cacar monyet telah ditemukan dalam air mani, saat ini belum diketahui apakah Mpox dapat menyebar melalui air mani atau cairan vagina.

Mengenakan kondom tidak akan sepenuhnya melindungi Anda dari Mpox, tetapi dapat mengurangi risiko atau tingkat paparan Anda dan akan membantu melindungi Anda dan orang lain dari penularan HIV dan berbagai IMS lainnya.

Orang-orang yang terkena Mpox disarankan untuk menggunakan kondom selama 12 minggu setelah mereka pulih.

Baca juga: Kenali Mpox sebagai Darurat Kesehatan Global Lagi: Di mana dan Bagaimana Penyebarannya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ini Gejalanya…
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ini Gejalanya…
Health
Hengki Kawilarang Miliki Kreatinin Tinggi Sebelum Meninggal, Ini Artinya…
Hengki Kawilarang Miliki Kreatinin Tinggi Sebelum Meninggal, Ini Artinya…
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Dunia: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Gejalanya Berikut
Hengki Kawilarang Meninggal Dunia: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Gejalanya Berikut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Penyebabnya Berikut
Hengki Kawilarang Meninggal: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Penyebabnya Berikut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Setelah Alami Diabetes dan Cuci Darah, Kenali Penyakit Ini
Hengki Kawilarang Meninggal Setelah Alami Diabetes dan Cuci Darah, Kenali Penyakit Ini
Health
Adam Suseno Alami Pendarahan Hebat akibat Luka Robek, Jalani Operasi Besar
Adam Suseno Alami Pendarahan Hebat akibat Luka Robek, Jalani Operasi Besar
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Pada Usia 47 Tahun karena Sakit Apa? Ini Penjelasannya...
Hengki Kawilarang Meninggal Pada Usia 47 Tahun karena Sakit Apa? Ini Penjelasannya...
Health
Hengki Kawilarang Meninggal, Ini Penjelasan Medis Soal Prosedur Cuci Darah
Hengki Kawilarang Meninggal, Ini Penjelasan Medis Soal Prosedur Cuci Darah
Health
Kasus Virus Hanta Telah Terdeteksi di 4 Provinsi, Waspadai Ini Cara Penularannya…
Kasus Virus Hanta Telah Terdeteksi di 4 Provinsi, Waspadai Ini Cara Penularannya…
Health
Sering Pakai Headset? Kenali Gejala Gangguan Pendengaran Sejak Dini Sebelum Terlambat
Sering Pakai Headset? Kenali Gejala Gangguan Pendengaran Sejak Dini Sebelum Terlambat
Health
Studi: Tes Darah Ini Bisa Deteksi Kanker Tiga Tahun Sebelum Diagnosis
Studi: Tes Darah Ini Bisa Deteksi Kanker Tiga Tahun Sebelum Diagnosis
Health
Dokter Bagikan Cara Menghindari Kerusakan Pendengaran Permanen Karena Pakai Headset
Dokter Bagikan Cara Menghindari Kerusakan Pendengaran Permanen Karena Pakai Headset
Health
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Health
Masa Libur Sekolah, Penyaluran MBG Fokus pada Siswa Hadir dan Kelompok Rentan
Masa Libur Sekolah, Penyaluran MBG Fokus pada Siswa Hadir dan Kelompok Rentan
Health
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau