Karbohidrat olahan juga dapat meningkatkan kadar gula darah dengan cepat, sehingga harus dibatasi atau dihindari.
Contohnya, nasi putih, roti putih, sereal aneka rasa, dan kue kering.
Baca juga: Bagaimana Cara Mengatasi Pradiabetes? Ini Langkahnya...
Kurang aktif bergerak adalah faktor risiko lain untuk pradiabetes.
Olahraga adalah aktivitas yang baik untuk mengelola energi, kesehatan mental, dan juga menurunkan kadar gula darah dengan meningkatkan sensitivitas insulin.
Hal ini memungkinkan sel-sel dalam tubuh menggunakan insulin secara lebih efisien.
Menurut American Diabetes Association (ADA), olahraga dapat menurunkan gula darah hingga 24 jam setelah berolahraga.
Idealnya, Anda perlu melakukan aktivitas fisik sedang selama 30 hingga 60 menit setidaknya 5 hari seminggu.
Aktivitas fisik ini meliputi berjalan, bersepeda, berenang, senam aerobik, serta bermain olaraga seperti badminton, sepak bola, dan basket.
Baca juga: Fakta Pradiabetes pada Anak yang Harus Orangtua Tahu
Menurunkan lemak tubuh sebanyak 5-10 persen saja dapat memperbaiki kadar gula darah dan membantu menghentikan pradiabetes berkembang menjadi diabetes.
Bagi sebagian orang persentase tersebut berarti sekitar 10 hingga 20 pon.
Untuk diketahui bahwa resistensi insulin bisa meningkat, jika Anda memiliki ukuran pinggang lebih besar, yaitu 35 inci lebih untuk wanita dan 40 inci lebih untuk pria.
Pola makan sehat dan olahraga rutin membantu menurunkan berat badan yang berlebih.
Merokok juga merupakan faktor risiko resistensi insulin, pradiabetes, dan diabetes tipe 2.
Sehingga, terus merokok bisa mengakibatkan orang dengan pradiabetes mudah mengembangkan diabetes tipe 2.
Mengutip WebMD, orang yang merokok memiliki kemungkinan 30 persen hingga 40 persen lebih besar untuk terkena diabetes tipe 2 dibandingkan mereka yang tidak merokok.