Ketoasidosis diabetik terjadi ketika insulin dalam tubuh tidak mencukupi. Gejalanya meliputi rasa haus, sering buang air kecil, mual, nyeri perut, lemas, napas beraroma buah, dan kebingungan.
Pengidap diabetes yang mengalami ketoasidosis perlu segera mendapat perawatan medis, berupa penggantian cairan dan elektrolit, serta terapi insulin.
Penderita diabetes memang memiliki kadar glukosa yang tinggi, tetapi tidak dapat digunakan menjadi energi. Akibatnya, ia akan merasa lemas, kekurangan energi, dan merasa lapar berlebihan.
Pengidap diabetes bahkan tidak merasa kenyang, meski sudah makan. Mereka umumnya juga tidak mengalami penambahan berat badann, walaupun nafsu makan meningkat.
Baca juga: Apa Beda Gula Darah Sewaktu dan Puasa? Berikut Penjelasannya...
Berat badan turun tiba-tiba juga termasuk ciri-ciri diabetes yang sudah parah. Ini terjadi karena tubuh tidak mampu menyerap glukosa.
Jika seseorang tampak makan berlebihan, tetapi berat badannya tidak bertambah atau justru turun, mereka sebaiknya segera konsultasi ke dokter.
Saat tidak dapat menggunakan glukosa sebagai energi akibat resistensi insulin, tubuh akan memecah lemak untuk menghasilkan energi. Hal ini menghasilkan zat kimia disebut aseton yang memiliki aroma seperti buah-buahan.
Napas berbau buah juga menandakan ketoasidosis yang perlu segera ditangani medis.
Dengan menyimak ulasan mengenai tanda diabetes yang sudah parah, pasien dapat lebih waspada. Pastikan untuk rutin berobat atau menjalani perawatan sesuai anjuran dari dokter.
Baca juga: Berapa Kadar Gula Darah Puasa Normal? Berikut Penjelasannya...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.