Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Perbedaan Gejala 'Angin Duduk' dan Serangan Jantung?

Kompas.com - 30/08/2024, 18:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - 'Angin duduk' dan serangan jantung sama-sama merupakan konsekuensi dari penyakit jantung koroner.

Mengutip GoodRx Health, penyakit jantung koroner adalah kondisi yang memengaruhi pembuluh darah yang membawa darah ke jantung (arteri koroner).

Penumpukan plak di dalam pembuluh darah membuat pembuluh darah menyempit, yang berarti tidak banyak darah yang dapat melewatinya untuk membawa oksigen atau nutrisi ke otot jantung.

Baca juga: Perbedaan Angin Duduk dan Serangan Jantung

Bedanya, 'angin duduk' atau dalam dunia medis dikenal sebagai angina pectoris, tidak menyebabkan kerusakan permanen pada jantung, seperti yang dikutip dari Cleveland Clinic.

Sementara, serangan jantung mengakibatkan berkurangnya aliran darah dalam jangka waktu yang lebih lama. Selama waktu tersebut, sebagian otot jantung akan mulai mati.

Namun, gejala 'angin duduk' sangat mirip dengan tanda-tanda peringatan serangan jantung, seperti yang dikutip dari Heart Foundation.

Baca terus artikel ini yang akan menjabarkan perbedaan gejala 'angin duduk' dan serangan jantung.

Baca juga: Siapa yang Berisiko Alami Angina Pectoris alias Angin Duduk?

Perbedaan 'angin duduk' dan serangan jantung

Angina pectoris yang oleh masyarakat awam dikenal sebagai 'angin duduk' adalah salah satu jenis angina.

Menurut Cleveland Clinic, angina adalah istilah nyeri dada atau ketidaknyamanan di dada akibat kurangnya aliran darah ke jantung.

Lalu, angina pectoris atau dikenal juga sebagai angina stabil merupakan istilah yang merujuk pada nyeri atau rasa tidak nyaman di dada yang datang dan pergi dalam pola yang dapat diprediksi.

Ini terjadi saat jantung berusaha mendapatkan lebih banyak oksigen, tetapi tidak bisa karena penyakit jantung koroner.

Ketika jantung tidak mendapatkan cukup oksigen yang dibawa oleh darah, tubuh memberikan sinyal peringatan bahwa jantung berisiko mengalami kerusakan. Pada saat itulah angina akan terjadi.

Di sisi lain, serangan jantung terjadi ketika arteri koroner mengalami penyempitan parah atau menyebabkan penyumbatan yang membuat kerusakan nyata pada otot jantung, seperti yang dikutip dari GoodRx Health.

Dengan kata lain, serangan jantung adalah kondisi medis yang sebenarnya dan 'angin duduk' adalah gejalanya.

Baca juga: Apakah Angin Duduk Berbahaya? Ini Ulasannya...

Perbedaan gejala 'angin duduk' dan serangan jantung

Gejala 'angin duduk'

Dikutip dari Heart Foundation, gejala angina secara umum meliputi berikut:

  • Rasa tidak nyaman, berat atau sesak di dada yang dapat menjalar ke punggung, bahu, leher atau rahang. Orang lain menggambarkannya sebagai nyeri tumpul;
  • Rasa tidak nyaman di lengan, leher, atau rahang tanpa rasa tidak nyaman di dada;
  • Ketidaknyamanan tersebut dapat berkisar dari ringan atau tumpul hingga parah.

Menurut GoodRx Health, Anda mungkin juga mengalami gejala lain yang mungkin tidak Anda sadari sebagai akibat dari penyakit jantung. Gejala ini disebut gejala "atipikal".

Berikut gejala atipikal dari angina:

  • Kelelahan
  • Kelemahan
  • Mual
  • Gangguan pencernaan

Baca juga: Kenali Angina Pectoris yang Sering Dijuluki Angin Duduk

Mengutip Cleveland Clinic, tanda-tanda 'angin duduk' biasa terjadi ketika Anda dalam cuaca dingin, stres, berolahraga, atau sedang memaksakan diri.

'Angin duduk' biasanya berlangsung dalam jangka waktu yang sama setiap kali hal ini terjadi.

Ini juga memiliki penyebab yang sama setiap waktu dan bisa terjadi secara teratur.

Gejala angina bisa dihilangkan dalam beberapa menit dengan istirahat (menghentikan aktivitas sementara waktu) atau minum obat (nitrogliserin).

Angina stabil tidak memerlukan perawatan darurat, kecuali nyeri Anda tiba-tiba bertambah parah atau tidak hilang dengan istirahat atau pengobatan.

Namun, jika Anda mengalami serangan jantung, istirahat atau pengobatan tidak akan meredakan gejala Anda.

Baca juga: Apa yang Dimaksud Angin Duduk dalam Dunia Medis? Ini Ulasannya...

Gejala serangan jantung

Serangan jantung dapat memiliki banyak gejala, beberapa di antaranya lebih umum daripada lainnya.

Gejala serangan jantung yang paling umum meliputi:

  • Nyeri dada (angina)
  • Sesak napas atau kesulitan bernapas
  • Kesulitan tidur (insomnia)
  • Mual atau rasa tidak nyaman di perut
  • Jantung berdebar-debar
  • Kecemasan atau perasaan “akan datangnya malapetaka”
  • Merasa pening, berkunang-kunang, atau pingsan.

Baca juga: Pakar Sebut Gejala Angin Duduk Bisa Menyerupai Sakit Maag

Jika Anda biasa mengalami angina, menurut GoodRx Health, tanda-tanda serangan jantung yang harus diperhatikan adalah:

  • Nyeri dada baru
  • Rasa sakit yang semakin parah
  • Nyeri yang dimulai dengan aktivitas fisik yang lebih sedikit dari biasanya
  • Nyeri saat istirahat
  • Rasa sakit yang terasa berbeda dari sebelumnya

Jika Anda mengalami tanda-tanda di atas, Anda harus segera pergi ke unit gawat darurat karena itu bisa mengindikasikan penyakit jantung koroner Anda telah berkembang menjadi serangan jantung.

Baca juga: Viral Sopir Taksi Diduga Alami Angin Duduk, Ini Cara Pertolongan Pertama Menurut Dokter...

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau