Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Perbedaan Inseminasi dan Bayi Tabung

Kompas.com - 31/08/2024, 17:31 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com - Inseminasi intrauterin dan bayi tabung (in vitro fertilization/IVF) sama-sama program kehamilan untuk membantu pasangan yang kesulitan hamil. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.

Inseminasi dan IVF berbeda secara signifikan dalam cara dan tingkat intervensi yang terlibat. Memahami perbedaan antara keduanya dapat membantu pasangan dalam memilih metode yang paling sesuai dengan kondisi dan kebutuhan.

Inseminasi intraturein (IUI)

dr. Christofani Ekapatria, Sp.OG Subsp. F.E.R,Dok pribadi dr. Christofani Ekapatria, Sp.OG Subsp. F.E.R,
Dijelaskan oleh dr. Christofani Ekapatria, Sp.OG Subsp. F.E.R, inseminasi buatan (IUI) melibatkan penempatan sperma yang telah diproses dan dipilih yang paling berkualitas disuntikkan langsung ke dalam rahim wanita pada saat ovulasi, dengan tujuan meningkatkan kemungkinan sperma bertemu dengan sel telur secara alami.

"Proses ini relatif sederhana dan sering digunakan ketika ada masalah dengan kualitas sperma atau gangguan ovulasi ringan," kata dokter dari RS Siloam Lippo Village Karawaci Tangerang ini.

Metode ini memang lebih alami karena tubuh melakukan banyak hal sendiri. Meski begitu angka keberhasilannya lebih rendah dibanding IVF.

Baca juga: Manfaat Asam Folat untuk Kesuburan Wanita dan Pria

Program bayi tabung (IVF)

Berbeda dengan IUI, dalam program bayi tabung sel telur dan sel sperma diambil dari tubuh kemudian dilakukan pembuahan di laboratorium untuk membentuk embrio.

Embrio yang berhasil berkembang kemudian ditanamkan ke dalam rahim dengan harapan embrio tersebut akan menempel dan berkembang menjadi kehamilan yang sehat.

"Setelah pembuahan di laboratorium, embrio dipantau selama beberapa hari untuk memastikan kualitasnya sebelum transfer dilakukan," kata dr.Christofani.

IVF dapat melibatkan berbagai teknik tambahan, seperti pemilihan embrio terbaik, pengujian genetik, atau penggunaan telur atau sperma, untuk meningkatkan peluang keberhasilan kehamilan.

Baca juga: Ingin Punya Anak dengan Shio Naga, Jessica Iskandar Gunakan Program Bayi Tabung

Grup RS Siloam memperkenalkan berbagai teknologi canggih untuk meningkatkan keberhasilan IVF antara lain Intra-Cytoplasmic Sperm Injection (ICSI), tes genetik sebelum implementasi (PGT), serta pembekuan embrio.

Menurut dr. M. Aerul Chakra Alibasya, Sp.OG, Subsp. FER,MIGS, teknologi ICSI melibatkan penyuntikan sperma tunggal langsung ke dalam sel telur yang meningkatkan kemungkinan pembuahan, terutama dalam kasus masalah kesuburan pria.

dr. M. Aerul Chakra Alibasya, Sp.OG, Subsp. FER,MIGSDok pribadi dr. M. Aerul Chakra Alibasya, Sp.OG, Subsp. FER,MIGS
Sedangkan tes PGT memungkinkan pemeriksaan genetik pada embrio sebelum ditanamkan ke dalam rahim.

"PGT dapat mendeteksi kelainan genetik dan meningkatkan kemungkinan kehamilan yang sehat," katanya.

Indikasi memilih IVF

Indikasi utama bagi pasangan untuk mempertimbangkan IVF melibatkan beberapa faktor kunci. Salah satu yang paling signifikan adalah kegagalan dalam metode perawatan kesuburan lain, seperti obat-obatan atau inseminasi setelah periode waktu tertentu.

Baca juga: 4 Efek PCOS pada Kesuburan Wanita

Kondisi medis spesifik seperti kerusakan pada saluran telur, endometriosis berat, atau masalah dengan jumlah dan kualitas sperma juga dapat mendorong pasangan untuk memilih IVF.

Jika pasangan menghadapi masalah genetik atau memiliki riwayat keguguran berulang, IVF dengan atau tanpa tes genetika juga bisa dipertimbangkan sebagai cara untuk meningkatkan peluang keberhasilan kehamilan yang sehat.

Usia calon ibu berperan penting dalam kualitas embrio dan keberhasilan prosedur IVF. Setelah usia 35 tahun, kualitas embrio secara signifikan menurun.

Data menunjukkan bahwa wanita di usia ini hanya memiliki sekitar 85 persen dari kualitas embrio yang dimiliki wanita yang lebih muda, yang berdampak langsung pada tingkat keberhasilan IVF.

Baca juga: Penyebab Susah Hamil dan Cara Mengatasinya

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau