Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Riwayat Kesehatan Paus Fransiskus yang Menantang sejak Muda

Kompas.com - 04/09/2024, 12:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Paus Fransiskus bertandang di Indonesia dengan terlihat mengenakan kursi roda setibanya di Bandara Udara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) pada Selasa (3/9/2024).

Paus yang memiliki nama asli Jorge Mario Bergoglio adalah salah satu paus tertua dalam catatan sejarah Gereja Katolik Roma.

Dikutip dari Oldest.org, Paus Fransiskus berada di urutan ke-7 sebagai paus tertua dalam sejarah, setelah Paus Klemens XII yang menutup usia pada 1740.

Baca juga: 10 Makanan yang Perlu Dihindari Penderita Gangguan Pernapasan

Lahir pada 17 Desember 1936 di Buenos Aires, Paus Fransiskus saat ini berusia 87 tahun, yang kurang tiga bulan lagi akan genap berusia 88 tahun.

Sebagai salah satu yang tertua, Paus ke-266 ini memiliki riwayat kesehatan yang menantang sejak masih muda.

Mengutip The Associated Press (AP), Paus Fransiskus pernah menjalani operasi besar untuk mengangkat sebagian paru-parunya saat berusia di awal 20-an tahun.

Baca juga: 8 Jenis Gangguan Pernapasan dan Penyebabnya yang Harus Dihindari

Pada 1957, Fransiskus muda menjalani operasinya saat itu di negara kelahirannya, Argentina.

Operasi besar itu dilakukan karena ia menderita infeksi pernapasan parah, sehingga dokter terpaksa harus mengangkat sebagian paru-parunya dan tersisa satu sekarang yang menemaninya hingga bisa melawat ke Indonesia hari ini.

Masalah kesehatan yang harus dihadapi Paus Fransiskus tidak hanya sampai di situ, tercatat dirinya telah dirawat di rumah sakit sejak terpilih menjadi Paus pada 2013 di usia 76 tahun.

Baca juga: 8 Jenis Gangguan Pernapasan dan Gejalanya yang Harus Diwaspadai

Berikut beberapa riwayat kesehatan Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik sedunia dan Kepala Negara Vatikan Paus Fransiskus yang dirangkum berdasarkan lini masa:

  • 2013

Selama konferensi pers dalam penerbangan pulang dari Brasil pada Juli 2013, Paus sempat mengungkapkan rasa sakitnya yang mengalami skiatika selama beberapa tahun.

"Skiatika sangat menyakitkan, sangat menyakitkan! Saya tidak ingin hal itu terjadi pada siapa pun," katanya pada saat itu, seperti yang dikutip dari Catholic News Agency (CNA).

Menurut ulasan Siloam Hospitals, skiatika (sciatica) adalah nyeri saraf yang terjadi akibat iritasi atau cedera pada saraf skiatik di sekitar panggul (gluteal).

Baca juga: Sistem Pernapasan: Fungsi, Organ, Cara Menjaga agar Tetap Sehat

 

  • 2021

Pada tahun ini, Paus Fransiscus didiagnosis mengalami penyempitan usus besar setelah diperiksa oleh seorang karyawan sistem kesehatan Vatikan, Massimiliano Strappetti.

Menurut Fransiskus, Strappetti telah menyelamatkan hidupnya.

Di usianya yang ke-86 tahun saat itu, ia menghabiskan 10 hari di Gemelli Hospital di Roma, Italia untuk pengobatan. Dokter mengangkat 33 sentimeter usus besarnya.

Fransiskus keluar dari rumah sakit, mengatakan bahwa ia dapat makan apa pun yang ia inginkan, tetapi menyesalkan bahwa ia tidak merespons anestesi umum dengan baik.

  • 2022

Pada 2022, Paus Fransiskus menunjuk Strappetti sebagai “asisten perawatan kesehatan pribadinya”.

Dalam perjalanan ke luar negeri, Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik sedunia ini akan ditemani oleh Strappetti dan dokter pribadinya, Dr. Roberto Bernabei, yang merupakan dokter spesialis penyakit dalam dan geriatri di Catholic University of the Sacred Heart di Roma.

Baca juga: Tanda-tanda Pernapasan Normal yang Perlu Anda Ketahui

  • 2023

Pada 24 Januari 2023, Paus Fransiskus mengatakan bahwa divertikulosis kembali muncul di ususnya, tetapi kondisi tersebut terkendali.

Divertikulosis adalah kondisi di mana muncul tonjolan yang terbentuk di bagian dalam usus besar. Ini adalah masalah kesehatan Paus ke-266 yang menjadi penyebabia harus operasi pada 2021.

Pada 29 Maret hingga 1 April di tahun yang sama, Paus Fransiskus mengalami infeksi pernapasan setelah merasakan nyeri tajam di dadanya dan kesulitan bernapas.

Dokter mendiagnosis ia mengalami bronkitis akut, sehingga harus menghabiskan tiga hari di Gemelli Hospital untuk menjalani pengobatan dengan antibiotik intravena.

Pada 6 Juni 2023, Paus Fransiskus menjalani pemeriksaan di Gemelli Hospital dan kembali ke Vatikan.

Kemudian, keesokan harinya, ia harus kembali menjalani operasi perut selama tiga jam dengan anestesi umum yang untungnya tanpa ada komplikasi. Pascaoperasi, ia harus menjalani rawat inap selama beberapa hari di Gemelli Hospital.

Baca juga: Kenali Penyebab Gangguan Pernapasan yang Harus Diwaspadai

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau