KOMPAS.com - Kanker ovarium dijuluki sebagai "silent killer" karena gejalanya yang samar, sehingga penyakit ini sulit dideteksi sejak dini.
Sementara, kanker ovarium adalah kanker ginekologi yang paling mematikan dengan angka harapan hidup 5 tahun sekitar 43 persen, merujuk Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.
Di Indonesia, angka kejadian kanker ovarium termasuk tinggi. Ini adalah jenis kanker ketiga paling sering dialami wanita Indonesia.
Baca juga: Apa Pilihan Pengobatan untuk Kanker Ovarium? Ini Penjelasannya...
Menurut data Global Cancer Incidence, Mortality and Prevalence (Globocan) pada 2020, jumlah kasus kanker ovarium di Indonesia ada 14.896 dengan angka kematian 9.581 jiwa.
Kendati demikian, terdapat penelitian yang mendapatkan gejala tersembunyi dari kanaker ovarium, seperti yang dikutip dari Medical News Today.
Menurut tinjauan retrospektif pada 2022 menunjukkan bahwa 70 persen penderita kanker ovarium stadium awal cenderung memiliki satu atau beberapa gejala yang bersifat tidak spesifik dan disebabkan oleh kondisi nonkanker.
Artikel ini selanjutnya akan menunjukkan sejumlah tanda-tanda tersembunyi kanker ovarium yang tidak bisa disepelekan.
Baca juga: Kenali BEACH, Akronim untuk Tanda Peringatan Kanker Ovarium
Berikut ini enak tanda-tanda tersembunyi kanker ovarium yang tidak bisa dianggap remeh:
Kembung adalah kondisi umum yang bisa dialami semua wanita, terutama sebelum dan pada awal menstruasi atau setelah makan makanan berat.
Namun, kembung sebagai gejala kanker ovarium berlangsung terus-menerus, tidak kunjung hilang.
Mengutip Healthline, sekitar 72 persen penderita kanker ovarium mengatakan bahwa mereka mengalami kembung.
Beberapa orang dengan kanker ovarium mengungkapkan rasa kembung ini seperti:
Perut kembung sering kali berkaitan dengan penumpukan cairan di perut.
Baca juga: Apa yang Menyebabkan Terjadinya Kanker Ovarium?
Salah satu gejala yang paling sering dilaporakan pada penderita kanker ovarium adalah nyeri pada perut dan panggul.
Dalam sebuah penelitian, sekitar 39 persen wanita yang didiagnosis jenis kanker ini mengalami nyeri perut.
Rasa nyeri yang dirasakan para pasien bisa berbeda-bera pada setiap orang.
Ada yang mengatakan rasa nyerinya seperti mendapatakan tekanan yang kuat di perut atau panggul.
Yang lainnya mengatakan nyerinya seperti kram menstruasi, seolah-olah perut dan panggul Anda sedang dicengkram atau diremas dari dalam.
Penyebab gejala nyeri ini bisa karena respons tubuh saat tumor tumbuh atau saat tumor menekan bagian tubuh lain (seperti usus, kandung kemih, rektum, dan tulang belakang).
Baca juga: Bagaimana Cara Deteksi Dini Kanker Ovarium? Ini Langkahnya...
Sekitar 20 persen wanita dengan kanker ovarium mengalami sembelit, diare, atau perubahan pola buang air besar (BAB) lainnya.
Penyakit ini juga dapat menyebabkan penderitanya lebih sering kencing atau rasa urgensi yang lebih besar untuk buang air kecil.
Sekitar 7 persen mengatakan mereka mengalami masalah saluran kencing sebelum didiagnosis kanker ovarium.
Selain itu, para pasien juga mengungkapkan bahwa mereka merasakan sensasi rasa terbakar saat buang air kecil dan merasa kandung kemihnya masih penuh bahkan baru kencing.
Sakit punggung adalah kondisi umum yang memengaruhi jutaan orang setiap tahun. Sebagian besar kasusnya disebabkan oleh cedera.
Namun, jika Anda merasakan sakit punggung tidak kunjung membaik, tetapi Anda tidak pernah mengalami cedera, bisa jadi ini adalah gejala kanker ovarium.
Baca juga: Siapa yang Berisiko Alami Kanker Ovarium? Ini Faktor Risikonya...
Bagi sebagian orang, kanker ovarium akan mengakibatkan hilangnya nafsu makan.
Beberapa pasien mungkin merasakan kenyang, bahkan setelah makan sedikit saja. Sebagian lainnya, mengalami gangguan pencernaan, mual, atau muntah setelah makan.
Perubahan nafsu makan ini dapat membuat Anda mengalami penurunan berat badan yang tidak diinginkan.
Gejala ini sering disalahartikan sebagai refluks asam atau kondisi pencernaan serupa.
Jika Anda mengalami menstruasi, kanker ovarium dapat memengaruhi menstruasi Anda dalam beberapa cara yaitu:
Faktanya, penelitian menemukan bahwa perubahan dari siklus menstruasi yang teratur menjadi tidak teratur, bisa jadi faktor risiko kanker ovarium.
Baca juga: Kenali Apa Itu Kanker Ovarium, Penyebab, dan Gejalanya
Rasa sakit saat berhubungan seks juga bisa menjadi tanda tersembunyi kanker ovarium.
Masalah ini sebenarnya bisa terjadi dalam beberapa kondisi selain kanker, seperti kekeringan vagina, endometriosis, vaginismus, dan peradangan.
Jika hubungan seks terasa menyakitkan, Anda perlu periksa ke dokter untuk mengetahui penyebabnya.
Demikianlah sejumlah tanda-tanda tersembunyi dari kanker ovarium.
Untuk diketahui bahwa gejala kanker ovarium cenderung terjadi hampir setiap hari selama beberapa minggu.
Gejalanya juga dapat bervariasi dalam hal lamanya atau tingkat keparahannya dari yang dianggap umum.
Jika Anda mengalami gejala dengan kriteria di atas, sebaiknya Anda segera periksa ke dokter yang berpengalaman menangani masalah kesehatan sistem reproduksi wanita.
Baca juga: Apa Saja Gejala Kanker Ovarium? Berikut Ulasannya...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.