Arieffah menjelaskan, hiperkeratinisasi pada folikel pilosebasea juga kerap memicu jerawat pada kulit.
Untuk diketahui, folikel pilosebasea adalah struktur yang terdiri dari folikel rambut, batang rambut, dan kelenjar sebasea.
"Itu kayak akar rambut, di situ terjadi hiperkeratinisasi, jadi lengket. Sehingga ujung dari akar rambut itu jadi tertutup, harusnya berlubang," kata dokter yang berpraktik di RS Hermina Surakarta tersebut.
Penyebab jerawat berikutnya yaitu akibat infeksi bakteri dan inflamasi atau peradangan.
"Penyebab jerawat berikutnya yaitu proliferasi dari bakteri penyebab jerawat yang disebut Propionibacterium acnes, terakhir inflamasi atau peradangan," tutup Arieffah.
Untuk memastikan penyebab jerawat, sebaiknya melakukan konsultasi ke dokter spesialis kulit untuk mendapat diagnosis sekaligus rekomendasi perawatan yang sesuai kondisinya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.