KOMPAS.com - Tubuh kita pada dasarnya sudah dirancang untuk mendetoksifikasi dirinya sendiri.
Diet detoksifikasi adalah cara untuk menghilangkan racun dari tubuh dengan intervensi diet atau makanan tertentu jangka pendek.
Mengutip MD Anderson Cancer Center, racun dalam tubuh kita terdiri dari dua bentuk, yaitu:
Baca juga: Apakah Cuka Sari Apel Berguna untuk Detoksifikasi? Ini Ulasannya...
Dokter spesialis kanker hati dan ahli bedah Thomas Aloia, MD mengatakan bahwa sebenarnya tanpa diet khusus, hati adalah mesin detoksifikasi alami dalam tubuh manusia.
Mendetoksifikasi hal-hal normal yang kita makan, hirup, dan telan adalah bagian dari fungsi hati untuk menjaga kita tetap hidup.
Menurut Aloia, hal paling penting yang perlu kita lakukan adalah menjaga pola makan kita sehat dan bergizi seimbang agar hati tetap sehat.
Aloia mengatakan, kuncinya adalah tidak konsumsi lemak, gula, dan alkohol berlebihan yang bisa membebani kerja hati.
Baca terus artikel ini yang akan mengulas lebih lanjut tentang detoksifikasi.
Baca juga: 7 Buah Pilihan yang Bagus Bantu Detoksifikasi Tubuh
Mengutip Healthline, diet detoksifikasi umumnya merupakan intervensi diet jangka pendek yang dirancang untuk menghilangkan racun dari tubuh.
Diet ini umumnya meliputi periode puasa, diikuti dengan diet ketat dengan makan buah, sayur, jus buah, dan air.
Kadang-kadang, detoksifasi ini juga dilakukan dengan mengonsumsi herbal, teh, suplemen, dan enema.
Klaim manfaat diet detoksifikasi meliputi:
Namun, penelitian pada manusia terhadap diet detoksifikasi kurang dan segelintir penelitian yang ada memiliki banyak kekurangan.
Baca juga: Manfaat Detoksifikasi yang Ampuh Buang Racun dari Tubuh
Mengutip Cleveland Clinic, meskipun diet ini mungkin tidak memberikan keajaiban untuk menghilangkan racun dari tubuh, ada beberapa manfaat potensialnya yaitu:
Diperkirakan hanya 1 dari 10 orang dewasa yang mengonsumsi cukup buah dan sayuran setiap hari.