KOMPAS.com - Trigliserida adalah salah satu jenis lemak dalam darah yang terbentuk dari kelebihan kalori. Lantas, trigliserida tinggi artinya apa?
Trigliserida tinggi adalah kondisi ketika kadar trigliserida dalam darah melebihi batas normal. Kadar trigliserida yang tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit atau kondisi medis tertentu.
Untuk lebih jelasnya, berikut ulasan mengenai trigliserida tinggi.
Baca juga: Sayur Apa yang Bisa Menurunkan Trigliserida? Berikut 6 Daftarnya
Dilansir dari Cleveland Clinic, trigliserida tinggi atau hipertrigliseridemia artinya adalah kondisi ketika kadar trigliserida dalam darah berada di atas batas normal. Adapun batas normal trigliserida yaitu 150 mg/dL.
Penyebab trigliserida tinggi dalam darah yaitu asupan lemak dan kolesterol yang berlebihan.
Contoh makanan berlemak atau mengandung kolesterol yang menaikkan trigliserida, yaitu:
Kadar trigliserida yang tidak terkontrol bisa menyebabkan penebalan atau penyempitan dinding arteri atau aterosklerosis.
Kondisi ini terjadi akibat penumpukan plak yang terdiri dari trigliserida, kolesterol, kalsium, sel-sel darah, dan fibrin.
Plak tersebut lama-kelamaan akan mengeras dan mengganggu aliran darah apabila dibiarkan.
Dikutip dari Yankes Kemkes, jika timbunan trigliserida menyumbat arteri koroner yang memasok darah ke otot jantung, hal ini dapat menyebabkan serangan jantung.
Demikian pula, jika plak ini menyumbat arteri yang memasok darah ke otak, maka dapat menyebabkan stroke.
Baca juga: Apakah Pepaya Meningkatkan Trigliserida? Berikut Penjelasannya...
Trigliserida tinggi juga dikaitkan dengan pankreatitis atau radang pankreas. Pankreatitis akut akibat hipertrigliseridemia biasanya terjadi ketika kadar trigliserida serum lebih dari 1000 mg/dl.
Gejala pankreatitis akut akibat trigliserida tinggi, meliputi sakit perut parah yang terjadi tiba-tiba, mual muntah, demam, serta peningkatan napas dan denyut jantung.
Meski dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular dan pankeatitis, trigliserida tinggi sering kali terlambat disadari, karena biasanya tidak menimbulkan gejala sampai kadarnya sangat tinggi.
Menurut National Institutes of Health (NIH), gejala trigliserida tinggi baru muncul ketika kadar trigliserida 1000-1500 mg/dL.
Pada kondisi ini, tubuh mengalami sindrom kilomikronemia multifaktorial atau kondisi ketika proses pemecahan lemak terhenti.
Penderita trigliserida tinggi lantas mengalami gejala terkait pankreatitis, gangguan penglihatan, xanthoma, gangguan neurologis, serta pembesaran hati dan limpa.
Berikut keluhan yang biasa dirasakan orang yang kadar trigliseridanya sangat tinggi:
Sebagai pencegahan, setiap orang berusia 20 tahun ke atas danjurkan melakukan tes trigliserida setiap 4-6 tahun sekali. Untuk pria berusia 45 tahun ke atas dan wanita berumur di atas 55 tahun, disarankan periksa trigliserida tiap 1-2 tahun.
Baca juga: 10 Cara Menurunkan Trigliserida Tinggi dengan Cepat