KOMPAS.com - Perawatan di klinik kecantikan kini menjadi pilihan utama banyak orang utnuk meningkatkan kepercayaan diri yang sudah pasti dibutuhkan di era media sosial seperti sekarang ini.
Salah satu pilihan terapi estetik yang bisa membantu memperindah tampilan bentuk wajah adalah suntik filler.
Prosedur ini memang bukan hal baru, tapi hingga saat ini masih jadi andalan untuk mengisi bagian wajah yang kehilangan volume, mengurangi kerutan, menambahkan kontur, hingga memperbaiki struktur wajah.
Dijelaskan oleh dr.Aji Bayu Chandra M.Biomed, suntik filler bisa digunakan di berbagai area wajah, seperti dahi, hidung, dagu, bibir, kantung bawah mata, pipi, dan area lainnya, untuk membentuk kontur wajah.
"Face contouring dengan filler adalah prosedur mengubah kontur wajah. Misalnya yang merasa dagunya kurang panjang atau terlalu lebar, bisa diubah jadi lebih proporsional dengan suntik filler," ujarnya.
Ia menegaskan bahwa prosedur face contouring bukan mengubah kita menjadi orang lain.
"Tetap jadi diri sendiri tetapi dalam tampilan lebih baik," ujar pendiri klinik Maharva Aesthetic Clinic yang berlokasi di Kota Surabaya Jawa Timur ini.
Baca juga: Tips Sederhana untuk Mengenali Bentuk Wajah
Perawatan berlebihan
Suntik filler yang berlebihan akan menyebabkan tampilan wajah menjadi tidak alami, asimetris, atau bahkan membesar secara berlebihan. Kondisi ini disebut dengan overfilling syndrome.
"Terkadang pasien bisa punya ekspektasi yang salah, mengira kalau ditambah terus jadi bagus. Padahal, kalau sudah bagus biarkan dulu. Ada garis yang tipis antara 'índah' dan 'aneh'. Karena itu sebagai dokter saya harus bisa berkata tidak kepada pasien," paparnya.
Penumpukan filler dapat menyebabkan kulit tampak kencang secara tidak alami, dengan kurangnya gerakan wajah yang normal.
Tak cuma itu, overfilling syndrome dapat membuat ekspresi wajah tampak kaku atau "beku," mengurangi kemampuan seseorang untuk menunjukkan emosi secara alami.
Baca juga: Ingin Suntik Filler? Ketahui Dulu Isi Zat Aktifnya
Menurut dr.Aji Bayu, overfilling syndrome bisa diatasi dengan beberapa modalitas.
Jika filler yang digunakan berbasis asam hialuronat, suntikan hyaluronidase dapat melarutkan filler tersebut secara aman dan efektif. Ini adalah solusi umum yang cepat untuk mengurangi overfilling.
"Kelebihan dari filler nonpermanen berbahan asam hialuronat adalah mudah hilang. Kalau kita merasa tidak puas dengan hasilnya, fillernya bisa dikurangi atau dihilangkan semuanya dengan enzim hyaluronidase," paparnya.
Untuk mendapatkan tampilan wajah yang lebih muda dengan struktur wajah yang harmonis dengan filler, pastikan melakukan prosedur ini ke dokter estetika yang berkompeten.
"Temukan dokter yang tepat, produk yang tepat, dan kalau hasilnya sudah bagus jangan tergoda untuk terus menambah," tegasnya.
Baca juga: 7 Artis Indonesia yang Operasi Plastik di Korea
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.