Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prosedur Kecantikan Berlebihan Bisa Merusak Tampilan Alami

Kompas.com - 26/09/2024, 09:00 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com - Perawatan di klinik kecantikan kini menjadi pilihan utama banyak orang utnuk meningkatkan kepercayaan diri yang sudah pasti dibutuhkan di era media sosial seperti sekarang ini.

Salah satu pilihan terapi estetik yang bisa membantu memperindah tampilan bentuk wajah adalah suntik filler.

Prosedur ini memang bukan hal baru, tapi hingga saat ini masih jadi andalan untuk mengisi bagian wajah yang kehilangan volume, mengurangi kerutan, menambahkan kontur, hingga memperbaiki struktur wajah.

Dijelaskan oleh dr.Aji Bayu Chandra M.Biomed, suntik filler bisa digunakan di berbagai area wajah, seperti dahi, hidung, dagu, bibir, kantung bawah mata, pipi, dan area lainnya, untuk membentuk kontur wajah.

"Face contouring dengan filler adalah prosedur mengubah kontur wajah. Misalnya yang merasa dagunya kurang panjang atau terlalu lebar, bisa diubah jadi lebih proporsional dengan suntik filler," ujarnya.

Ia menegaskan bahwa prosedur face contouring bukan mengubah kita menjadi orang lain.

"Tetap jadi diri sendiri tetapi dalam tampilan lebih baik," ujar pendiri klinik Maharva Aesthetic Clinic yang berlokasi di Kota Surabaya Jawa Timur ini.

Baca juga: Tips Sederhana untuk Mengenali Bentuk Wajah

Perawatan berlebihan

dr.Aji Bayu Chandra M.BiomedKOMPAS.com/Lusia Kus Anna dr.Aji Bayu Chandra M.Biomed
Seperti semua hal lain yang berakibat negatif jika berlebihan, demikian juga halnya dengan perawatan kecantikan.

Suntik filler yang berlebihan akan menyebabkan tampilan wajah menjadi tidak alami, asimetris, atau bahkan membesar secara berlebihan. Kondisi ini disebut dengan overfilling syndrome.

"Terkadang pasien bisa punya ekspektasi yang salah, mengira kalau ditambah terus jadi bagus. Padahal, kalau sudah bagus biarkan dulu. Ada garis yang tipis antara 'índah' dan 'aneh'. Karena itu sebagai dokter saya harus bisa berkata tidak kepada pasien," paparnya.

Penumpukan filler dapat menyebabkan kulit tampak kencang secara tidak alami, dengan kurangnya gerakan wajah yang normal.

Tak cuma itu, overfilling syndrome dapat membuat ekspresi wajah tampak kaku atau "beku," mengurangi kemampuan seseorang untuk menunjukkan emosi secara alami.

Baca juga: Ingin Suntik Filler? Ketahui Dulu Isi Zat Aktifnya

Menurut dr.Aji Bayu, overfilling syndrome bisa diatasi dengan beberapa modalitas.

Jika filler yang digunakan berbasis asam hialuronat, suntikan hyaluronidase dapat melarutkan filler tersebut secara aman dan efektif. Ini adalah solusi umum yang cepat untuk mengurangi overfilling.

"Kelebihan dari filler nonpermanen berbahan asam hialuronat adalah mudah hilang. Kalau kita merasa tidak puas dengan hasilnya, fillernya bisa dikurangi atau dihilangkan semuanya dengan enzim hyaluronidase," paparnya.

Untuk mendapatkan tampilan wajah yang lebih muda dengan struktur wajah yang harmonis dengan filler, pastikan melakukan prosedur ini ke dokter estetika yang berkompeten.

"Temukan dokter yang tepat, produk yang tepat, dan kalau hasilnya sudah bagus jangan tergoda untuk terus menambah," tegasnya.

Baca juga: 7 Artis Indonesia yang Operasi Plastik di Korea

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Kisah Sukses Adik Bintang Bollywood Hrithik Roshan Lawan Perlemakan Hati
Kisah Sukses Adik Bintang Bollywood Hrithik Roshan Lawan Perlemakan Hati
Health
Gejala Demensia Bisa Muncul di Usia Muda, Ini Tanda-tanda yang Sering Diabaikan
Gejala Demensia Bisa Muncul di Usia Muda, Ini Tanda-tanda yang Sering Diabaikan
Health
Studi Ungkap Hanya 27 Persen Burnout Disebabkan oleh Tekanan Kerja
Studi Ungkap Hanya 27 Persen Burnout Disebabkan oleh Tekanan Kerja
Health
Hari Bidan Nasional: Mengenal Perjuangan dan Peran Bidan dalam Menjaga Kesehatan Ibu dan Anak
Hari Bidan Nasional: Mengenal Perjuangan dan Peran Bidan dalam Menjaga Kesehatan Ibu dan Anak
Health
BGN Bikin Sistem Pengawasan Berlapis untuk Cegah Dana MBG Diselewengkan
BGN Bikin Sistem Pengawasan Berlapis untuk Cegah Dana MBG Diselewengkan
Health
Ini Tanggapan Dirut BPJS Kesehatan Soal 7,3 Juta Peserta PBI JKN Dinonaktifkan
Ini Tanggapan Dirut BPJS Kesehatan Soal 7,3 Juta Peserta PBI JKN Dinonaktifkan
Health
Kasus Demam Berdarah Masih Tinggi di Indonesia, Dokter Ingatkan Pentingnya 3M Plus
Kasus Demam Berdarah Masih Tinggi di Indonesia, Dokter Ingatkan Pentingnya 3M Plus
Health
Adam Suseno Alami Sobek Pembuluh Darah Vena, Ini Bahayanya…
Adam Suseno Alami Sobek Pembuluh Darah Vena, Ini Bahayanya…
Health
Rutin Jalan Kaki 100 Menit per Hari Bisa Turunkan Risiko Nyeri Punggung Kronis
Rutin Jalan Kaki 100 Menit per Hari Bisa Turunkan Risiko Nyeri Punggung Kronis
Health
Tanpa Riwayat Keluarga, Remaja Ini Kena Alzheimer di Usia 19 Tahun
Tanpa Riwayat Keluarga, Remaja Ini Kena Alzheimer di Usia 19 Tahun
Health
Demam Berdarah Tak Sama dengan Demam Biasa, Waspadai Perdarahan hingga Serangan ke Organ Vital
Demam Berdarah Tak Sama dengan Demam Biasa, Waspadai Perdarahan hingga Serangan ke Organ Vital
Health
Dari Hengki Kawilarang Meninggal, Ketahui Ini Hubungan Diabetes dan Penyakit Ginjal
Dari Hengki Kawilarang Meninggal, Ketahui Ini Hubungan Diabetes dan Penyakit Ginjal
Health
Waspadai Nyeri Lutut, Bisa Jadi Tanda Awal Pengapuran Sendi Lutut
Waspadai Nyeri Lutut, Bisa Jadi Tanda Awal Pengapuran Sendi Lutut
Health
Virus Hanta Menyebar Tanpa Disadari, Kenali Cara Penularannya Sebelum Terlambat
Virus Hanta Menyebar Tanpa Disadari, Kenali Cara Penularannya Sebelum Terlambat
Health
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ketahui Ini Penyebabnya…
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ketahui Ini Penyebabnya…
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau