"Terkadang ada keengganan dari pasien karena merasa tidak sakit epilepsi tapi dikasih obat kejang. Karenanya sangat penting dokternya melakukan edukasi untuk pasien," ujarnya.
Namun bila obat tidak lagi bisa mengatasi rasa nyeri atau menyebabkan efek samping, diperlukan tindakan lain. Baik itu berupa intervensi antinyeri, baik suntikan atau radio frekuensi, atau pun operasi bedah mikro.
"Tindakan intervensi antinyeri atau obat-obatan sifatnya menghilangkan gejala, sedangkan operasi mengatasi penyebabnya," papar dr.Tyo.
Operasi yang dilakukan adalah dekompresi mikrovaskular (Micro-Vascular Decompression/ MVD Surgery). Prosedur ini melakukan pemindahan atau pengangkatan pembuluh darah yang menempel ke saraf trigeminal untuk menghentikan kerusakan saraf sehingga menghilangkan nyeri.
Baca juga: Mengenal Parkinson, Penyakit Penuaan Sistem Saraf Otak
Operasi bedah mikroskop ini dilakukan oleh dokter spesialis bedah saraf, di mana hanya dibuat sayatan kecil di belakang telinga pada sisi wajah yang terkena. Mikroskop diperlukan agar dokter bisa melihat dengan jelas saraf yang berukuran sangat kecil, yaitu 1-2 milimeter.
Menurut dr.Tyo, tindakan operasi ini memiliki angka keberhasilan yang tinggi dan bisa menghentikan nyeri selama bertahun-tahun, bahkan membuat pasien bebas dari nyeri. Hanya sedikit pasien yang mengalami kambuh dalam 3 hingga 5 tahun setelah operasi.
Pascaoperasi, pasien disarankan untuk terus memantau kondisinya dengan rutin memeriksakan diri ke dokter secara berkala.
Walau teknologi kedokteran sudah semakin maju, sayangnya penyakit trigeminal neuralgia tidak bisa dideteksi dini.
"Memang tidak bisa dideteksi dini tapi dengan mengenali gejala awal, penyakitnya bisa dikenali dengan cepat sehingga penderitaan hebat bisa dihindari," ujarnya.
Penyakit TN lebih rentan dialami oleh orang yang berusia di atas 40 tahun, meski menurut dr.Tyo di RS PON ada beberapa pasien yang masih tergolong usia remaja. Yang terpenting adalah segera memeriksakan diri ke dokter jika mengalami rasa nyeri hebat di satu sisi wajah sebelum menjadi parah.
Baca juga: Sering Nyeri di Wajah? Waspadai Neuralgia Trigeminal, Ini Kata Dokter
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.