KOMPAS.com - Makanan dan minuman tertentu bisa berperan tidak langsung menjadi penyebab kanker usus besar.
Dikutip dari Cleveland Clinic, kanker usus besar terjadi saat sel-sel di dalamnya tumbuh dan membelah secara tak terkendali (abnormal).
Normalnya, semua sel dalam tubuh kita memiliki masa untuk terus tumbuh, membelah, dan mati.
Baca juga: Apa yang Dirasakan Penderita Kanker Usus Besar?
Pada kanker usus besar, sel-sel yang melapisi usus besar dan rektum terus tumbuh dan membelah, bahkan ketika waktunya untuk mati.
Sel-sel kanker tersebut bisa jadi berasal dari polip di usus besar. Namun, tidak diketahui pasti kenapa polip usus prakanker terbentuk hingga menyebabkan kanker usus besar pada beberapa orang.
Kondisi medis yang diwariskan dan gaya hidup diketahui bisa menjadi faktor risiko kanker usus besar.
Gaya hidup tersebut meliputi makanan dan minuman yang Anda pilih.
Makanan dan minuman apa yang bisa menjadi pemicu kanker usus besar? Berikut artikel ini akan mengulasnya.
Baca juga: Harapan Hidup Penderita Kanker Usus Besar Stadium 4
Berikut beberapa makanan dan minuman yang dapat memengaruhi risiko kanker usus besar:
Dikutip dari Cancer Research UK, daging merah dan daging olahan yang dikonsumsi berlebihan bisa menjadi pemicu kanker usus besar. Banyak penelitian telah menunjukkan kemungkinan itu.
Daging olahan adalah daging yang telah diolah untuk mengawetkannya dan/atau diberi tambahan rasa. Daging ini misalnya, bacon, salami, sosis, daging kalengan, atau nugget ayam.
Menurut ulasan Island Hospital, makanan ini bisa meningkatkan risiko kanker usus besar karena proses memasaknya dengan suhu tinggi bisa menghasilkan zat kimia karsinogenik (pemicu pertumbuhan sel kanker) seperti heterocyclic amines (HCA) dan DNA adduct (biomarker dari adanya risiko kanker).
Baca juga: 14 Faktor Risiko Kanker Usus Besar yang Perlu Diwaspadai
Makanan dan minuman ultra proses ini termasuk minuman manis, makanan dan minuman kemasan, makanan siap saji, dan makanan beku.
Makanan/minuman ini biasanya mengandung tambahan gula, lemak, dan karbohidrat olahan (seperti tepung) dalam jumlah tinggi.
Hal tersebut menyebabkan ketidakseimbangan bakteri usus, nutrisi, dan zat bioaktif (seperti serat, vitamin D, dan kalsium) yang dibutuhkan untuk mencegah kanker.