Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Faktor Risiko Stroke? Ketahui Ini untuk Mencegahnya

Kompas.com - 03/11/2024, 14:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Healthline, CDC,

KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan RI menyatakan bahwa 90 persen kasus stroke dapat dicegah dengan mengendalikan faktor risikonya.

Hal ini penting diketahui karena stroke adalah penyebab kematian dan disabilitas tertinggi baik di dunia maupun di Indonesia pada khususnya.

Baca juga: Adakah Tanda Peringatan Sebelum Stroke? Ini Penjelasannya...

Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) pada 2023, prevalensi stroke di Indonesia adalah 8,3 per 1.000 penduduk.

Diperkirakan setiap tiga detik ada satu orang yang terkena stroke, setara dengan 12 juta orang dalam setahun, yang mana 6,5 juta di antaranya akan meninggal.

Artikel ini selanjutnya akan menunjukkan berbagai faktor risiko stroke yang penting untuk dihindari. Menghindari faktor risiko ini membantu Anda mecegah stoke.

Baca juga: Gejala Stroke Berawal dari Apa? Ini Penjelasannya...

Faktor risiko stroke

Siapa pun dapat terserang stroke pada usia berapa pun. Namun, Anda memiliki risiko lebih besar ketika memiliki faktor risiko stroke.

Faktor risiko stroke ada yang bisa diubah, diobati, dan dikelola, yaitu sebagai berikut:

  • Tekanan darah tinggi

Dikutip dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), tekanan darah tinggi merupakan penyebab stroke yang utama dan faktor risiko paling signifikan yang dapat dikendalikan.

Kondisi ini terjadi ketika tekanan darah di arteri terlalu tinggi.

  • Diabetes

Disari dari CDC dan Healthline, mengidap diabetes tipe 1 atau tipa 2 membuat Anda dua kali lebih berisiko terkena stroke dibandingkan dengan seseorang yang tidak menderita diabetes.

Diabetes adalah faktor risiko stroke karena kondisi ini bisa menyebabkan gula menumpuk di dalam darah dan menghalangi oksigen serta nutrisi mencapai berbagai bagian tubuh, termasuk otak.

Baca juga: Kemenkes: Kunci Cegah Stroke dengan Kendalikan Faktor Risikonya

  • Kolesterol tinggi

Kolesterol adalah zat seperti lilin dan lemak yang diproduksi oleh hati dan ditemukan dalam makanan tertentu.

Jika Anda mengonsumsi lebih banyak kolesterol hingga kadarnya tinggi di dalam tubuh, kolesterol ekstra bisa menumpuk di arteri, termasuk di otak.

Hal tersebut menyebabkan penyempitan arteri di otak dan terjadilah stroke.

  • Penyakit jantung

Penyakit jantung sebagai faktor risiko stroke yang umum. Misalnya, penyakit arteri koroner meninigkatkan risiko stroke karena plak terbentuk di arteri dan menghalangi aliran darah kaya oksigen ke otak.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau