Kondisi jantung lainnya, seperti cacat katup jantung, detak jantung tidak teratur, dan pembesaran ruang jantung, dapat menyebabkan gumpalan darah yang dapat terlepas dan menyebabkan stroke.
Obesitas dikaitkan dengan kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, dan diabetes. Oleh karena itu, kondisi ini menjadi faktor risiko stroke.
Mini stroke atau transient ischemic attack (TIA) umum menjadi tanda peringatan stroke.
Jika Anda pernah mengalami mini stroke, Anda berpeluang terkena stroke lebih tinggi.
Baca juga: Dokter Sarankan Penderita Stroke Makan Kacang-kacangan
Pola makan tidak sehat terutama mengonsumsi makanan yang mengandung banyak lemak jenuh, lemak trans, dan kolesterol, dikaitkan dengan stroke dan kondisi terkait seperti penyakit jantung.
Lalu, mengonsumsi terlalu banyak garam (natrium) dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan selanjtunya stroke.
Kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan kondisi kesehatan lain yang dapat meningkatkan risiko stroke.
Kondisi kesehatan ini meliputi obesitas, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes.
Merokok adalah gaya hidup yang harus diantisipasi menyebabkan stroke, karena gaya hidup tidak sehat ini bisa merusak sistem kardiovaskular dan pembuluh darah.
Akibatnya, pembuluh darah lebih mudah pecah atau mengalami penumpukan lemak (plak).
Minum alkohol terlalu banyak dapat meningkatkan tekanan darah dan risiko stroke.
Alkohol juga meningkatkan kadar trigliserida, suatu bentuk lemak dalam darah yang dapat mengeraskan arteri.
Baca juga: Kenapa Diabetes Bisa Menyebabkan Stroke? Ini Penjelasannya...
Ada juga beberapa faktor risiko stroke yang tidak dapat diubah, yaitu:
Usia tua merupakan faktor risiko stroke yang tidak bisa diubah. Semakin tua usia Anda, semakin besar kemungkinan Anda terkena stroke.
Peluang terkena stroke meningkat sekitar dua kali lipat setiap 10 tahun setelah usia 55 tahun.
Stroke lebih umum terjadi pada wanita daripada pria, dan wanita dari segala usia lebih mungkin meninggal karena stroke daripada pria.
Orang dengan riwayat keluarga stroke berisiko mengalami stroke juga, karena faktor genetika.
Orang dengan riwayat keluarga stroke juga cenderung berbagi lingkungan yang sama dan faktor potensial lainnya yang meningkatkan risiko stroke.
Demikianlah sejumlah faktor risiko stroke yang dapat diubah dan tidak dapat diubah. Anda dapat mencegah stroke dengan menghindari faktor risiko yang bisa diubah, meliputi gaya hidup tidak sehat.
Baca juga: Apa yang Menyebabkan Penyakit Stroke? Ini Penjelasannya...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.