Selain itu, orangtua juga perlu mewaspadai tanda bahaya pada anak, seperti demam tinggi lebih dari dua hari, anak tampak lemas, serta sariawan yang timbul di membran mukosa mulut sehingga anak tidak nafsu makan.
Meski bisa sembuh sendiri, namun HFMD juga dapat menimbulkan komplikasi berat, seperti dehidrasi berat dan meningitis.
Oleh karena itu, pencegahan dan mengenali tanda dan gejala penyakit ini sangat penting.
Menurut dr.Nani, pencegahan utama adalah memperhatikan kebersihan tangan dan mencuci tangan dengan sabun antiseptik.
Dokter Kanya juga mengingatkan agar anak yang sakit diisolasi dan tidak bersekolah atau dititipkan ke daycare terlebih dulu.
"Walau lesinya sudah hilang dan anak tampak normal, tapi sebenarnya virusnya tetap bertahan di tubuh bisa sampai 4 minggu dan bisa menularkan," ujarnya.
Selain kebersihan diri, saat ini telah tersedia vaksin untuk melindungi anak dari virus enterovirus 71 yang bisa menyebabkan komplikasi dari HFMD.
Vaksin tersebut tersedia untuk anak usia 6 bulan sampai 3 tahun dengan pemberian dua dosis interval satu bulan.
Baca juga: Kenali Apa Itu Flu Singapura, Penyebab, dan Gejalanya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.