KOMPAS.com - Daun singkong mengandung beragam manfaat potensial bagi tubuh, seperti meredakan diare, rematik, dan kaya antioksidan. Walau demikian, kemungkinan tidak semua orang bisa mengonsumsi daun singkong.
Sebagai contoh, orang dengan penyakit hipertensi dan asam urat dianjurkan menghindari atau membatasi konsumsi daun singkong saat penyakitnya kambuh.
Untuk lebih jelasnya, berikut kelompok orang yang sebaiknya tidak makan daun singkong.
Baca juga: Rebusan Daun Sirih untuk Mengobati Apa Saja? Berikut 6 Daftarnya
Daun singkong umumnya aman dikonsumsi dalam jumlah cukup. Namun, orang dengan penyakit asam urat dan hipertensi perlu waspada atau bertanya terlebih dahulu ke dokter terkait keamanannya.
Daun singkong sebaiknya tidak dikonsumsi oleh penderita asam urat saat penyakitnya sedang kambuh atau terjadi serangan gout.
Menurut jurnal yang diterbitkan PubMed Central pada tahun 2023, daun singkong memiliki kadar purin dalam jumlah sedang sehingga berpotensi meningkatkan kadar asam urat dalam darah.
Kenaikan kadar asam urat pada penderita gout bisa mengakibatkan keluhan yang mereka alami, seperti nyeri dan pembengkakan sendi bertambah parah.
Namun penelitian lain menemukan bahwa konsumsi daun singkong tidak memengaruhi kadar asam urat. Beberapa ahli juga menyebut, semua jenis sayuran aman untuk pengidap asam urat.
Oleh sebab itu, penderita asam urat sebaiknya konsultasi dahulu ke dokter apabila ingin mengonsumsi daun singkong.
Baca juga: Apakah Boleh Minum Air Rebusan Daun Salam Setiap Hari?
Daun singkong termasuk sayuran yang mengandung natrium. Menurut USDA, terdapat 28 mg natrium dalam 100 gram daun singkong.
Konsumsi natrium yang berlebihan dapat mengakibatkan tekanan darah kian alami kenaikan. Hal ini karena ginjal tidak mampu membuang sisa cairan akibat kelebihan natrium sehingga terjadi penumpukan cairan dalam tubuh.
Natrium juga menyebabkan pembuluh dara arteri mengecil yang membuat jantung perlu tenaga ekstra untuk memompa darah. Inilah yang lantas menyebabkan tensi tinggi.
Penderita hipertensi yang ingin tetap makan daun singkong sebaiknya dalam jumlah kecil sampai sedang atau sesuai anjuran dokter.
Menurut Journal of the Brazilian Chemical Society, singkong maupun daunnya bisa menyebabkan potensi keracunan jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan atau belum sepenuhnya matang.
Hal itu karena kandungan glukosida sianogenik yang memicu keracunan sianida dengan gejala, seperti sakit kepala, mual, pusing, diare, dan muntah. Paparan jangka panjang bisa menyebabkan kelumpuhan.
Konsumsi daun singkong dalam jumlah berlebihan juga menyebabkan reaksi alergi dan gangguan pencernaan.