Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaitan Kuat antara Sering Mengantuk di Siang Hari dan Pikun

Kompas.com - 11/11/2024, 10:30 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

Sumber BBC

KOMPAS.com - Sering mengantuk di siang hari bukan cuma merupakan tanda kelelahan atau kruang tidur. Lebih dari itu, gampang ngantuk di sela aktivitas, terutama pada orang tua, bisa jadi pertanda demensia.

Menurut penelitian terbaru, partisipan studi yang mengalami ngantuk berat di siang hari dan juga kurangnya antusiasme, memiliki risiko 35,5 persen mengalami sindrom risiko motorik dibanding dengan yang jarang mengantuk.

Sindrom risiko motorok ditandai dengan kecepatan berjalan yang rendah dan juga gangguan daya ingat pada lansia yang belum didiagnosis demensia.

Risiko terjadinya demensia juga dua kali lipat lebih tinggi pada mereka yang mengalami sindrom tersebut.

"Mengetahui adanya kaitan erat antara gangguan tidur dengan sindrom risiko motorik sangat penting, sebab intervensi sejak dini bisa mencegah demensia," kata ketua peneliti Dr.Victoire Leroy.

Baca juga: Dokter Jelaskan Pentingnya Deteksi Dini Demensia

Demensia terjadi karena penurunan volume otak akibat faktor penuaan. Gejala yang paling khas adalah penurunan daya ingat, kemampuan berbahaya, dan juga kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari yang biasanya dilakukan. Awam menyebutnya sebagai pikun yang wajar pada lansia.

Leroy mengatakan ada sejumlah mekanisme yang bisa menjelaskan kaitan antara rasa mengantuk di siang hari dengan demensia.

"Tidur berperan penting dalam 'membersihkan' toksin saraf yang berakumulasi di otak. Selain itu, studi sebelumnya juga menunjukkan adanya tumpukan protein yang terkait dengan Alzheimer pada orang yang kurang tidur," papar Leroy yang seorang asisten profesor bidang kedokteran geriatri ini.

Ditambahkan oleh profesor bidang neurodegenerasi Tara Spires-Jones, pada orang yang berada di tahap awal demensia, memang bisa terjadi perubahan patologi di otak yang mengganggu tidur.

"Hal ini bisa berarti tahap awal penyakit ini akan menyebabkan susah tidur, bukan gangguan tidur yang memicu demensia," katanya.

Oleh karena itu para ahli menekankan bahwa gangguan tidur bukanlah masalah ringan yang boleh diabaikan. Kualitas tidur yang baik akan melindungi otak selama proses penuaan.

Baca juga: Kadar Gula Darah Tinggi Bikin Otak Cepat Tua

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau