Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Sadar Kesehatan: Implikasi, Indikasi, dan Intervensi

Kompas.com - 14/11/2024, 13:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Bonar Hutapea, S. Psi., M. Psi*

The greatest wealth is health.” - Publius Vergilius Maro

SETIAP 12 November, di negeri kita diperingati sebagai Hari Kesehatan Nasional. Apakah masyarakat Indonesia sudah memiliki kesadaran pentingnya kesehatan?

Umumnya diyakini begitu, utamanya pascapandemi Covid-19, yang ditunjukkan antara lain dengan meningkatnya permintaan produk kesehatan dan kebugaran.

Meski demikian, indikator pergeseran perilaku konsumen seperti ini hanyalah salah satu saja dan hingga saat ini para pakar menilai kesadaran tersebut belum memadai.

Situs web Sekretariat Kabinet Republik Indonesia, 24 April 2024, mengutip pernyataan Presiden tentang peran kesehatan yang sangat penting, sangat hakiki, dan sangat fundamental untuk Indonesia Maju, untuk Indonesia Emas.

Apalagi tahun 2030, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi dengan 68 persen penduduknya berada pada usia produktif.

Deonisia Arlinta dalam artikel pada Kompas.id, 23 September 2023, menyitir pernyataan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, atas dasar sejumlah indikator, bahwa Indonesia menghadapi masalah kronis dalam pembangunan kesehatan nasional.

Persoalan yang juga kompleks, bahkan mendasar, yang tak lagi menjadi masalah di negara maju, di antaranya adalah air bersih, sanitasi, dan gizi selain berbagai pernyakit, terutama penyakit tropis.

Selain menyangkut permasalahan anggaran dan penguatan sistem pelayanan kesehatan, mengacu pada pendapat Tjandra Yoga Aditama, Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, pengetahuan mengenai isu kesehatan dan komitmen kesehatan juga sama pentingnya.

Dengan kata lain, dibutuhkan advokasi yang lebih masif untuk peningkatan kesadaran tentang pentingnya kesehatan.

Implikasi kesadaran kesehatan

Implikasi, khususnya dampak positif, kesadaran akan masalah kesehatan diketahui sangat luas. Terutama adalah sebagai langkah awal untuk mengambil tindakan guna meningkatkan kesehatan dan mengurangi risiko jatuh sakit.

Dengan informasi yang cukup, maka perhatian seseorang dapat terfokus pada pencegahan dan deteksi dini agar semakin berpeluang untuk keberhasilan pengobatan yang paling baik.

Efek yang nyata juga ditemukan pada perilaku mencari bantuan, wellbeing, kesejahteraan psikologis, dan kualitas hidup yang lebih tinggi. Sebaliknya, risiko kesehatan mental dan tingkat kecemasan lebih rendah.

Secara khusus dampaknya nyata pada gaya hidup sehat termasuk perilaku diet yang benar di kalangan anak muda karena meningkatnya harga diri dan adanya sistem dukungan sosial, yakni adanya komunitas yang mendukung (suportif).

Dalam bidang akademik, ditemukan keterkaitannya dengan prestasi akademik. Adapun dalam bidang seni dan olahraga juga ditemukan efek positif antara lain pada strategi pencegahan cedera.

Secara umum, kesadaran kesehatan diartikan sebagai tingkat pengetahuan dan perhatian individu tentang status kesehatan dan perilaku terkait kesehatan. Kesadaran tidak hanya berfokus pada perilaku kesehatan, tetapi juga pada sikap individu terhadap kesehatan.

Dari sejumlah penelitian dan pengujian instrumen, pertanda sadar kesehatan, antara lain, adalah menganggap kesehatan sebagai prioritas utama dalam hidup, memiliki pengetahuan yang memadai tentang cara menjaga kesehatan, secara rutin dan teratur memeriksakan kesehatan, mencoba untuk menjaga pola makan yang sehat dan seimbang, dan berolahraga secara teratur untuk menjaga kesehatan tubuh.

Disarikan dari berbagai penelitian, di antaranya Sarah Pischel dan kawan-kawan pada jurnal German Journal of Human Resource Management tahun 2023, Luisa Grimm dan rekan-rekannya dalam jurnal BMC Public Health tahun 2021, dan Liette Lapointe dan koleganya dalam jurnal Health and Technology tahun 2014, berikut beberapa faktor yang berperan terhadap sadar kesehatan.

Kepemimpinan yang berorientasi kesehatan, terutama pemimpin yang memberikan perhatian khusus pada kesehatan dirinya dan bawahan atau pengikutnya akan berdampak positif tak hanya pada kepeduliaan pada kesehatan, tapi juga keterlibatan dalam pekerjaan dan burnout yang lebih rendah.

Demikian pula, kampanye sadar kesehatan yang kreatif termasuk mengeksplorasi kebutuhan Gen Z, misalnya, dengan penerapan konsep gamifikasi tampaknya efektif untuk meningkatkan kesadaran. Hal ini setidaknya sudah terbukti dalam masa pandemi Covid-19.

Kampanye yang akrab (familiar) bagi target, dengan paparan yang jelas dan menarik melalui internet of things, media sosial, ponsel, atau platform yang tepat, bahkan budaya pop, mendorong rasa ingin tahu dan memotivasi target untuk sadar, bahkan menerapkan perilaku kesehatan.

Dukungan sosial keluarga juga berperan penting. Tak hanya pada kesadaran untuk sehat dan meningkatkan status kesehatan keluarga, mengurangi risiko kondisi kesehatan dan penyakit berat tapi juga meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan anggota keluarga secara keseluruhan.

Intervensi kesadaran kesehatan

Selain respons terhadap beberapa faktor psikososial di atas, berbagai cara yang mengacu pada sejumlah penelitian dan saran para ahli berikut ini layak untuk dipertimbangkan dalam intervensi untuk memperkuat kesadaran tentang kesehatan.

Di antaranya adalah pelatihan kesadaran kesehatan yang meningkatkan pengetahuan dan kemauan memanfaatkan sumber daya demi kesehatan yang prima.

Secara khusus dalam ranah pendidikan, intervensi semacam ini tampaknya sangat efektif bila melibatkan pelajar dan orangtua. Utamanya kesadaran kesehatan pada guru seperti hasil penelitian Liu He di Tiongkok dalam jurnal European Journal of Public Health tahun 2013.

Selain itu, mendorong berpartisipasi dalam bermacam kegiatan pada bulan kesadaran kesehatan yang biasanya berlangsung pada November juga dapat menjadi salah satu cara yang potensial efektif.

Di antaranya, melakukan psikoedukasi untuk meningkatkan fungsi sosial dan komunikasi keluarga, meningkatkan dukungan keluarga, dan mendorong kesadaran kesehatan keluarga yang lebih baik.

Termasuk meluangkan waktu untuk memeriksakan kesehatan secara teratur, membantu mengatasi masalah kesehatan dan kebersihan, serta membahas berbagai isu terkait kesehatan.

Bahkan membiasakan mengucapkan terima kasih dan menyampaikan apresiasi kepada paramedis dan tenaga kesehatan juga sangat berpeluang memperkuat kesadaran untuk sehat.

Tak lupa, karena tak kalah pentingnya, bahkan tergolong sangat urgen, adalah mendorong pembuatan kebijakan dan pelarangan yang terkait kesehatan yang melibatkan semua pemangku kepentingan terutama lembaga legislatif dan eksekutif.

Kesehatan memang vital dalam kehidupan. Seperti kutipan di awal tulisan ini dari Virgil atau seringkali dipanggil dengan Vergil, penyair Romawi ternama, benarlah bahwa kesehatan itu tak ternilai, aset yang paling berharga untuk keberhasilan karena terkait erat dengan semua aspek kehidupan.

Sadar kesehatan adalah awal dari semua kebaikan terkait kesehatan terutama bertindak proaktif, mencegah penyakit dan sakit serta memegang kendali atas kesehatan sendiri.

Selamat memperingati Hari Kesehatan Nasional!

*Dosen Tetap Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau