KOMPAS.com - Membawa ponsel ke dalam toilet sudah jadi kebiasaan banyak orang. Sambil menunggu urusan ke belakang selesai, jari pun sibuk membuka halaman-halaman media sosial. Jika biasanya ke toilet 5 menit selesai, saat ini waktunya bisa membengkak sampai 15 menit.
Kebiasaan tersebut seolah tidak berbahaya. Padahal, menurut para pakar berlama-lama duduk di toilet berdampak buruk bagi kesehatan.
Menurut Dr.Lai Xue, dokter bedah kolorektal, duduk lama di otilet bisa meningkatkan risiko ambeien dan lemahnya otot pelvis.
"Ketika pasien datang ke saya dengan keluhan-keluhan, salah satu hal yang saya selidiki adalah berapa banyak waktu yang ia habiskan di toilet," kata Xue seperti dikutip dari CNN Health.
Duduk di toilet sebaiknya tak lebih dari 10 menit. Seperti diketahui gravitasi akan menarik bagian bawah tubuh dan meningkatkan tekanan yang berdampak pada sirkulasi darah.
Baca juga: Wasir Muncul di Usia 45-65 Tahun, Sering karena Duduk Terlalu Lama
"Ini akan menjadi seperti jalan satu arah, di mana darah masuk tapi tidak bisa kembali keluar," kata Xue.
Akibatnya, pembuluh darah di sekeliling anus dan bagian rektum bawah menjadi besar dan terisi dengan darah. Kondisi ini meningkatkan risiko wasir.
Mengejan secara paksa juga dapat meningkatkan tekanan sehingga memungkinkan terjadinya wasir.
Menurut Dr.Farah Monzur, direktur di pusat penyakit inflamasi usus besar, Stony Brook Medicine, New York, selain lemahnya otot-otot anus, duduk lama juga meningkaktan risiko prolaps rektum.
"Prolaps rektum terjadi ketika rektum, bagian dari usus besar, tergelincir ke bawah dan menonjol keluar dari anus," terangnya.
Waspadai jika sering susah BAB
Untuk menghindari duduk kelamaan di toilet, lebih baik jangan membawa ponsel, majalah, atau buku. Dengan demikian kita akan mengubah pola pikir bahwa kita akan berlama-lama di dalam.
Baca juga: Lebih Sehat WC Jongkok atau Duduk untuk Ambeien? Ini Kata Dokter...
Jika kita terbiasa menunggu untuk BAB, Xue menyarankan agar kita berdiri setelah 10 menit lalau berjalan-jalan sebentar. Hal ini akan merangsang otot menghasilkan gerakan usus. Cara lain adalah dengan menambahkan serat dalam makanan dan minum cukup air.
Kesulitan BAB dalam waktu lama bukanlah kondisi yang normal karena ini bisa jadi gejala dari gangguan pencernaan, seperti sindrom iritasi usus besar atau penyakit Crohn's.
Menurut Dr.Lance Uradomo, ahli pencernaan, sembelit yang memburuk atau butuh waktu lebih lama di toilet untuk BAB juga bisa jadi gejala kanker.
"Jika kankernya tumbuh di dalam usus besar maka bisa menghalangi aliran feses, yang berakibat pada sembelit dan BAB berdarah," katanya.
Jika sembelit sudah berlangsung lebih dari 3 minggu, sebaiknya periksakan diri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.