Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selenium Bisa Jadi Nutrisi Mikro yang Meningkatkan Peluang Hidup Panjang Umur

Kompas.com - 22/11/2024, 16:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Selenium terkadang disebut sebagai "elemen umur panjang".

Selenium adalah zat gizi mikro yang memiliki sifat antioksidan, pelindung sel dari kerusakan.

Dikutip dari Very Well Health, ahli gizi klinis Vanessa King, MS, RDN, CDCES mengatakan bahwa selenium membantu pertumbuhan sel dan fungsi tiroid serta meningkatkan fungsi kekebalan tubuh.

Lalu, terdapat penelitian yang telah menunjukkan bahwa selenium mendukung proses penuaan yang sehat dan mengurangi risiko penyakit kronis seperti penyakit jantung.

Baca terus artikel ini yang akan membahas lebih lanjut keunggulan selenium sebagai zat nutrisi mikro yang bisa meningkatkan peluang hidup panjang umur.

Baca juga: Cukup Tidur Nyenyak Jadi Peluang Hidup Panjang Umur, Ini Penjelasannya...

Bagaimana selenium bisa meningkatkan peluang hidup panjang umur?

Studi yang dipublikasikan pada 2024 mengaitkan asupan selenium dari makanan dengan peningkatan panjang telomer, penanda yang digunakan untuk mengukur penuaan biologis.

Penuaan biologis mengacu pada usia sel dan jaringan berdasarkan bukti fisiologis. Penuaan biologis berbeda dari usia kronologis Anda.

Secara umum, telomer yang lebih pendek menunjukkan penuaan dan perkembangan penyakit.

Jika ukuran telomer lebih panjang, berarti proses penuaan biologis lebih lambat dan lebih terhindar dari perkembangan penyakit. Sehingga, ini meningkatkan peluang hidup panjang umur.

Studi pada 2024 lainnya yang dipublikasikan dalam jurnal Frontiers in Nutrition menunjukkan bahwa asupan selenium dalam jumlah sedang mampu melindungi manusia terhadap penyakit kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah) dan kematian dini.

Studi observasional tersebut mencakup data dari 25.000 lebih orang dewasa Amerika, tetapi tidak membuktikan hubungan sebab-akibat antara selenium dan peningkatan umur panjang.

Masih diperlukan lebih banyak penelitian untuk memastikan manfaat selenium untuk meningkatkan peluang hidup panjang umur.

Meski begitu, pola makan sehat yang kaya akan makanan sumber selenium adalah cara penting untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan.

Baca juga: Apa Saja Makanan yang Harus Dihindari untuk Hidup Panjang Umur?

Apa saja makanan sumber selenium?

Tubuh tidak memproduksi selenium, jadi harus dikonsumsi melalui makanan atau suplemen.

Mengutip Draxe, makanan utuh merupakan sumber selenium terbaik, terutama apabila makanan tersebut ditangani dan disiapkan dengan cara yang hati-hati.

Mineral ini dapat rusak selama proses pengolahan dan memasak dengan suhu yang sangat tinggi.

Makanan sumber selenium meliputi:

  • Kacang Brazil
  • Ikan salmon
  • Ikan tuna
  • Daging ayam kalkun
  • Keju cottage
  • Daging ayam
  • Jamur
  • Ikan halibut
  • Telur
  • Kacang navy
  • Ikan Sarden
  • Biji bunga matahari
  • Daging sapi grass-fed
  • Gandum
  • Hati Sapi
  • Tahu

Makanan sumber selenium yang paling tinggi adalah kacang Brazil.

Satu kacang Brazil mengandung selenium sekitar 68-91 mikrogram. Kandungan selenium ini menyediakan lebih dari 100 persen angka kecukupan gizi (AKG).

Namun, konsumsi selenium tidak boleh berlebihan karena bisa menjadi racun dalam tubuh.

Overdosis selenium (keracunan selenium) bisa menyebabkan reaksi seperti bau mulut, demam, mual, dan kemungkinan komplikasi hati atau bahkan masalah ginjal dan jantung.

Keracunan selenium jarang terjadi dan biasanya hanya dialami pada orang yang mengonsumsi suplemen selenium dosis sangat tinggi.

Baca juga: 9 Makanan untuk Meningkatkan Peluang Hidup Panjang Umur

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau