Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Tidak Boleh Konsumsi Gula, Garam, dan Lemak Berlebihan? Ini Alasannya...

Kompas.com - 22/11/2024, 22:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

 

KOMPAS.com - Konsumsi gul, garam, dan lemak berlebihan terkait dengan berbagai masalah kesehatan.

Konsumsi gula, garam, dan lemak dalam sehari per orang harus dibatasi sesuai dengan aturan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.

Setiap orang dianjurkan membatasi konsumsi gula 50 gram (sekitar 4 sendok makan) per hari.

Baca juga: Berapa Konsumsi Gula yang Bisa Dinikmati Penderita Diabetes? Ini Ulasannya...

Konsumsi garam dibatasi 2.000 miligram (mg) atau 5 gram (sekitar 1 sendok teh) per orang per hari.

Anjuran konsumsi lemak dibatasi 67 gram (sekitar 5 sendok makan) per orang per hari.

Aturan itu dituangkan dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 30 Tahun 2013 tentang Pencantuman Informasi Kandungan Gula, Garam dan Lemak Serta Pesan Kesehatan Pada Pangan Olahan dan Pangan Siap Saji.

Apa yang terjadi jika konsumsi gula, garam, dan lemak berlebihan? Berikut artikel ini akan menjelaskan alasannya.

Baca juga: Penderita Diabetes Konsumsi Gula Berlebihan, Apa yang Akan Terjadi?

Alasan konsumsi gula, garam, dan lemak tidak boleh berlebihan

Merujuk keterangan Kemenkes RI, gula, garam, dan lemak penting dikonsumsi sesuai anjuran, karena jika berlebihan dapat mengundang maut.

Merujuk Kemenkes dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), berikut Kompas.com merangkum macam alasan kenapa tidak boleh konsumsi gula, garam, dan lemak berlebihan:

Gula, terutama gula tambahan, banyak terdapat dalam makanan dan minuman manis.

Jika konsumsi gula berlebihan, sering kali memicu kenaikan berat badan dan obesitas.

Menurut Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, obesitas berisiko dua kali lipat mengakibatkan terjadinya serangan jantung koroner, stroke, diabetes melitus (kencing manis), dan tekanan darah tinggi (hipertensi).

Konsumsi gula berlebihan juga merupakan faktor utama dalam pembentukan plak gigi yang menyebabkan kerusakan gigi dan gigi berlubang.

Selain itu, mengonsumsi banyak gula dalam makanan atau minuman bisa menyebabkan terjadinya resistensi insulin, yang merupakan faktor risiko utama diabetes tipe 2.

Diabetes adalah "mother of all diseases". Artinya, seperti ibu yang melahirkan banyak anak, diabetes dapat 'melahirkan' berbagai penyakit lain.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau