KOMPAS.com - Rasa haus berlebihan, sering kencing, dan banyak makan, merupakan gejala umum diabetes yang bisa dialami oleh pria maupun wanita.
Namun, kondisi tertentu bisa terjadi khusus pada wanita sebagai gejala diabetes yang khas.
Adanya gejala khas terkait anatomi, hormon, dan kesehatan reproduksi wanita yang berbeda pada pria, seperti yang dikutip dari Health.
Baca juga: Apakah Mual Bisa Termasuk Gejala Diabetes? Ini Penjelasannya...
Menurut data International Diabetes Federation (IDF), sebanyak 260 juta wanita di seluruh dunia menderita diabetes pada 2021.
Angka ini diproyeksikan akan meningkat hingga 313 juta wanita pada 2040.
Diabetes menjadi penyebab kematian nomor sembilan pada wanita di seluruh dunia.
Jumlah kematian wanita akibat diabetes sebesar 2,1 juta jiwa setiap tahunnya.
Mengenali gejalanya dapat membantu mengurangi risiko tersebut.
Merujuk Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, wanita lebih berisiko daripada laki-laki mengidap diabetes karena secara fisik wanita memiliki peluang peningkatan indeks masa tubuh yang lebih besar.
Baca terus artikel ini untuk mengetahui gejala diabetes pada wanita.
Baca juga: Sering Merasa Haus Banget? Bisa Jadi Ini Gejala Diabetes
Gejala diabetes seiring waktu bisa bertambah parah.
Gejala baru dapat muncul dalam beberapa bulan atau tahun setelahnya, terutama jika diabetes tidak diobati dan kadar glukosa darah tidak terkontrol.
Dikutip dari Health, pada tahap itu, gejala diabetes khas pada wanita bisa muncul.
Disarikan dari Health dan Healthline, Kompas.com merangkumkan sejumlah gejala diabetes pada wanita yang bisa muncul sebagai berikut:
Kadar gula darah yang tinggi secara terus-menerus dapat merusak saraf dan pembuluh darah, termasuk di area vagina.
Hal ini dapat mengurangi pelumasan, sehingga menyebabkan kekeringan dan ketidaknyamanan, terutama saat berhubungan seks.
Masalah itu dapat diikuti dengan kesemutan dan hilangnya sensasi di berbagai bagian tubuh, termasuk tangan dan kaki, akibat kerusakan saraf (neuropati diabetik).
Baca juga: Apa Gejala Diabetes yang Sudah Parah? Ini Penjelasannya...
Kadar gula darah yang terlalu tinggi atau hiperglikemia dapat memicu pertumbuhan jamur Candida dan menyebabkan infeksi di mulut atau vagina.
Jika infeksi jamur terjadi di area vagina, gejala diabetes yang bisa menyertai wanita dapat meliputi vagina gatal, keputihan, dan seks yang menyakitkan.
Wanita yang menderita diabetes berisiko mengalami infeksi saluran kemih (ISK).
Risiko ini terjadi terutama karena hiperglikemia melemahkan sistem kekebalan tubuh.
Akibat berkembangnya ISK, gejala diabetes pada wanita bisa meliputi buang air kecil yang menyakitkan, sensasi terbakar saat kencing, dan urine berdarah atau keruh.
Jika gejala-gejalanya tidak diobati, ISK bisa menyebabkan infeksi ginjal.
Gula darah tinggi, kadar insulin rendah, fluktuasi berat badan, dan suntikan insulin adalah beberapa faktor yang bisa mengubah hormon wanita, seperti estrogen.
Perubahan pada hormon estrogen akan menyebabkan menstruasi tidak teratur.
Ketidakteraturan menstruasi lebih umum terjadi pada diabetes tipe 1, tetapi juga dapat terjadi pada tipe 2.
Siklus menstruasi tidak teratur bisa meliputi tidak mengalami periode haid, pendarahan hebat saat haid, periode haid lebih pendek atau lebih panjang, haid datang terlambat, atau menopause lebih awal.
Baca juga: 3 Gejala Diabetes yang Paling Umum: Polidipsia, Poliuria, dan Polifagia
PCOS adalah kondisi yang berhubungan dengan hormon yang menyebabkan banyak kista kecil pada ovarium dan kadar hormon pria yang disebut androgen yang tinggi.
PCOS dan diabetes memiliki hubungan dua arah, yang berarti keduanya dapat saling meningkatkan risiko.
Orang yang menderita PCOS dan obesitas klinis memiliki kemungkinan delapan kali lebih besar untuk terkena diabetes tipe 2.
Sekitar 50-80 persen penderita PCOS memiliki resistensi insulin, yang menyebabkan risiko diabetes yang lebih tinggi.
Di sisi lain, diabetes meningkatkan risiko PCOS karena ketidakseimbangan hormon.
Gejala PCOS meliputi jerawat, kulit gelap dan tebal di leher, ketiak, atau selangkangan, rambut wajah atau tubuh berlebih, rambut di kulit kepala menipis, periode haid tidak teratur, kenaikan berat badan, dan sulit hamil.
Wanita dengan diabetes dapat mengalami kemandulan karena penyakit ini memengaruhi hormon yang mengendalikan ovulasi dan siklus menstruasi.
Kontrol gula darah yang buruk juga dapat menurunkan kualitas sel telur, yang mengurangi peluang wanita untuk hamil.
Wanita yang terkena diabetes tipe 1 sebelum menstruasi pertama mereka mungkin menghadapi tantangan reproduksi ini lebih berat.
Demikian sejumlah kondisi yang bisa menyertai gejala diabetes pada wanita karena kadar gula darah tidak terkontrol dengan baik.
Baca juga: Apakah Kaki Bengkak Bisa Jadi Gejala Diabetes? Ini Ulasannya...
Terlepas dari jenis kelamin dan usia, gejala diabetes pada tahap awal meliputi berikut:
Gejala diabetes ketika penyakit berkembang lebih parah bisa meliputi berikut:
Jika Anda mengalami gejala diabetes di atas, segeralah periksa ke dokter untuk memastikan kondisi kesehatan Anda.
Baca juga: Mengenali Gejala Diabetes yang Tidak Terkontrol Melalui Kulit
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.