Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Demam Babi Afrika? Kenali Gejala, Penyebab, dan Penularannya

Kompas.com - 18/12/2024, 14:54 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

Misalnya, di dalam urine, virus ASF dapat bertahan hingga 15 hari. Sedangkan dalam daging olahan yang disimpan pada suhu ruang adalah selama 105-300 hari.

Baca juga: Flu Babi

Penularan demam babi Afrika

Penularan demam babi Afrika bisa melalui dua cara, yakni secara langsung dan tidak langsung.

Penularan langsung adalah kontak langsung dengan babi yang terinfeksi dengan virus ASF.
Sedangkan penularan tidak langsung adalah lewat:

  • Pakan sisa (swill)
  • Manusia, seperti peternak, dokter hewan, pedagang, dan paramedis
  • Objek atau material tertentu yang bisa membawa agen penyakit, seperti pakaian, kendaraan, atau sepatu dan sandal
  • Camplak Ornithodorus Sp. yang organisme pembawa penyakit, tetapi belum pernah ditemukan di Indonesia

Penyakit demam babi Afrika tidak berbahaya bagi manusia.

Namun, masyarakat diimbau untuk segera melakukan tindakan yang diperlukan untuk mencegah penyebarannya.

Dikutip dari rilis yang diterima Kompas.com, Rabu (18/12/2024), terdapat beberapa tindakan pencegahan demam babi Afrika yang bisa dilakukan oleh masyarakat, seperti:

  • Melaporkan kepada petugas Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan setempat dalam waktu 1x24 jam jika ditemukan babi yang sakit atau mati
  • Tidak menjual atau membeli babi yang sakit
  • Melakukan pembersihan dan desinfeksi peternakan babi
  • Mengonsumsi daging babi dari babi yang sehat, yang sudah diawasi pemotongannya oleh otoritas yang berwenang dan dimasak dengan matang
  • Menjaga kebersihan diri dan lingkungan

Dengan memahami apa itu penyakit demam babi Afrika, masyarakat diimbau untuk tidak khawatir dan dapat melakukan tindakan pencegahan yang diperlukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau