Indeks glikemik adalah ukuran kecepatan makanan diserap menjadi gula darah yang memiliki skala 0 sampai 100. Indeks glikemik rendah memiliki skala 0 hingga 55.
Sebagian besar buah secara alami memiliki indeks glikemik rendah karena mengandung fruktosa dan serat, seperti apel, pir, jeruk, beri, dan jeruk bali.
Baca juga: 6 Menu Sarapan Simpel untuk Kontrol Kadar Gula Darah
Biji-bijian utuh tidak seperti biji-bijian olahan. Biji-bijian utuh tidak dimurnikan, sehingga memiliki lebih banyak kandungan serat yang dapat membantu mencegah kadar gula darah.
Beberapa makanan dari biji-bijian utuh yang umum adalah beras merah, quinoa, roti gandum utuh, dan chia seed.
Kacang-kacangan adalah sumber serat dan protein nabati yang sangat baik untuk membantu mencegah lonjakan gula darah.
Kacang-kacangan juga kaya akan magnesium, mineral yang penting untuk pengendalian glikemik.
Kacang-kacangan meliputi kacang merah, kacang hijau, kacang hitam, kacang almond, dan kacang pecan.
Banyak makanan yang termasuk dalam protein hewani, seperti telur, ikan, dan daging tanpa lemak.
Jenis makanan ini memiliki beban glikemik dan indeks glikemik nol, yang berarti memiliki efek minimal pada kadar gula darah, jika dimakan dalam jumlah normal.
Baca juga: 6 Camilan Malam yang Sehat untuk Kontrol Kadar Gula Darah
Greek yogurt mengandung lebih banyak protein daripada yogurt biasa.
Sebotol Greek yogurt tawar rendah lemak seberat 7 ons mengandung 20 gram protein, sedangkan yogurt reguler dalam porsi yang sama hanya mengandung 10 gram.
Selain protein, Greek yogurt merupakan sumber probiotik, yang dapat membantu meningkatkan pengelolaan gula darah dengan memodifikasi bakteri usus, meningkatkan kesehatan usus secara keseluruhan, dan meningkatkan sensitivitas insulin.
Sensitivias insulin dibutuhkan untuk mengontrol kadar gula darah.
Lemak sehat dibutuhkan untuk mencegah lonjakan kadar gula darah.
Lemak ini membantu memperlambat pencernaan, yang menunda penyerapan gula ke dalam darah.