Efek samping pencernaan kemungkinan umum terjadi karena saluran pencernaan kurang mampu menyerap kunyit.
Contoh gangguan gastrointestinal sebagai efek samping minum kunyit setiap hari, meliputi perut bengkak, sembelit, diare, kembung, mual atay muntah, refluks asam, tinja kuning cerah.
Menurut Sharifi-Rad J, Rayess YE, dkk dalam Front Pharmacol (2020), mengonsumsi kunyit dengan makanan sehat dapat membantu membatasi jumlah efek samping gangguan gastrointestinal yang dialami.
Efek samping paling serius yang dilaporkan akibat minum kunyit adalah kerusakan hati.
Penelitian di Nat Med 2024 melaporkan kerusakan hati akibat minum kunyit terjadi pada dosis tinggi kurkumin atau antara 250-1.800 mg per hari.
Contoh kerusakan hati meliputi hepatitis (radang hati), kolestasis (ketika aliran empedu dari hati berhenti atau melambat), dan cedera sel hati.
Gejala umum kerusakan hati meliputi penyakit kuning (berubahnya warna putih mata dan kulit menjadi kekuningan), nyeri perut, mual, dan urin berwarna gelap.
Baca juga: Manfaat Kunyit untuk Apa? Ini 5 Daftarnya...
Salah satu manfaat kunyit adalah untuk membantu mengencerkan darah.
Dengan begitu, minum kunyit berlebihan bisa memicu efek samping yang menyebabkan pendarahan.
Bahan herbal ini diyakini secara langsung menghalangi jalur sinyal kalsium, yang dibutuhkan untuk membentuk bekuan darah dan menormalkan aliran darah dalam tubuh.
Orang dengan gangguan darah, seperti hemofilia (kondisi di mana darah tidak membeku dengan baik), harus berhati-hati saat mengonsumsi kunyit dan suplemen kunyit atau mempertimbangkan untuk menghindari rempah ini.
Dikutip dari Healthline, risiko pendarahan berlebihan bisa terjadi, jika setiap hari Anda minum kunyit dan obat antikoagulan (pengencer darah), seperti aspirin, clopidogrel, dan warfarin.
Manfaat kunyit termasuk untuk membantu menurunkan gula darah.
Menurut Liu S, Liu J, He L, dkk di MDPI (2022), kunyit memengaruhi kadar gula darah dengan membantu mengangkut gula darah (glukosa) dan memindahkannya ke otot rangka untuk digunakan sebagai energi.
Hal itu memperbaiki resistensi insulin, yang umum menjadi penyebab diabetes tipe 2.