Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Penurunan Berat Badan Tak Semudah Mengurangi Porsi Makan

Kompas.com - 13/01/2025, 14:00 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com - Penurunan berat badan yang sehat tidak cuma soal mengurangi porsi makan, tapi tentang mengubah gaya hidup secara menyeluruh.

Mengurangi kalori memang penting, tapi tidak cukup jika tidak didukung oleh aktivitas fisik yang teratur, pola tidur yang nyenyak, dan manajemen stres yang baik.

Tubuh manusia adalah sistem yang kompleks, di mana faktor-faktor seperti keseimbangan nutrisi, kualitas tidur, aktivitas fisik, manajemen stres, dan kesehatan mental saling berpengaruh.

Chairman Nu Skin Scientific Advisory Board, Dr.Joseph Chang menyebutkan, dalam pengelolaan berat badan, mengendalikan otak sangatlah penting.

"Kekuatan utama dalam mengendalikan tubuh, seperti munculnya rasa lapar sepenuhnya berasal dari otak, bukan dari lambung. Saya rasa hampir semua orang sudah tahu cara menurunkan berat badan tapi tidak mampu mengendalikan keinginan pikirannya," ujarnya dalam acara temu media di Jakarta (10/1/2025).

Baca juga: Apa yang Membuat Berat Badan Susah Turun? Berikut 10 Daftarnya…

Untuk membantu meraih berat badan yang ideal dan tubuh yang bugar, Nu Skin meluncurkan produk pengelolaan berat badan yang komperhensif dan mencakup pikiran dan tubuh.

General Manager Nu Skin Indonesia, Shita Laksmita menjelaskan, produk bernama ageLOC TRME menghadirkan pengelolaan berat badan personal selama 90 hari yang sehat dan teruji klinis.

"Produk ini menggabungkan suplemen dan minuman shake, serta pola makan yang mudah diikuti, dan rekomendasi olahraga untuk tubuh sehat dan lebih bahagia," katanya.

Dari kiri ke kanan: General Manager Nu Skin Indonesia Shita Laksmita, Chairman Nu Skin Scientific Advisory Board, Dr.Joseph Chang dan Director Marketing Juliani Thjai dalam acara peluncuran ageLOC TRME di Jakarta (10/1/2025).Dok Nu Skin Dari kiri ke kanan: General Manager Nu Skin Indonesia Shita Laksmita, Chairman Nu Skin Scientific Advisory Board, Dr.Joseph Chang dan Director Marketing Juliani Thjai dalam acara peluncuran ageLOC TRME di Jakarta (10/1/2025).

Ditambahkan oleh Chang, bidang utama pengelolaan berat badan dalam program ini terdiri dari produk pengganti makan, membantu pembakaran lemak bukannya otot, mendukung metabolisme tubuh, mengontrol keinginan makan, serta membantu memiliki pikiran positif.

"Program pengelolaan berat badan ini didasarkan pada sains, termasuk ilmu tentang ekspresi gen yang berhubungan dengan berat badan, yaitu gen yang terkait metabolisme, rasa lapar, dan nafsu makan," ujarnya.

Selain konsumsi produk suplemen dan pengganti makan untuk camilan, menurut Chang kita juga harus melakukan penyesuaian pola makan.

Baca juga: Alasan Diet Mediterania Dinobatkan Diet Terbaik

"Pola makan yang seimbang ini sangat mudah karena menggunakan pedoman ukuran tangan. Dalam satu piring terdiri satu porsi protein seukuran kepalan tangan, karbohidrat seukuran tangan yang ditangkupkan, satu porsi sayur seukuran tangan terbuka, dan satu porsi buah seukuran tangan terbuka," katanya.

Kita juga dianjurkan melakukan latihan fisik teratur tiga kali seminggu, setidaknya 30 menit setiap kali, dengan detak jantung 130 per menit.

Chang mengatakan, perubahan pola makan, pola pikir, dan pola olahraga ini, setidaknya harus dilakukan selama 3 bulan sehingga terbentuk gaya hidup baru, sehingga penurunan berat badan dapat berkelanjutan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau