KOMPAS.com - Bagi sebagian orang yang rutin mengonsumsi obat-obatan, berpuasa pada Ramadhan bisa menjadi tantangan tersendiri. Mereka harus mengatur jadwal minum obat agar tetap aman dan efektif tanpa membatalkan puasa.
Salah satu kesalahan yang sering terjadi adalah pasien hanya mengonsumsi obat pada waktu sahur atau berbuka puasa.
Padahal, banyak obat harus diminum dengan interval waktu tertentu agar kandungan aktifnya bekerja maksimal. Jika diabaikan, efektivitas pengobatan bisa menurun.
Tidak semua obat bisa diatur untuk diminum dua kali sehari saat sahur dan berbuka. Sebagai contoh, antibiotik yang harus diminum dengan interval waktu tertentu membutuhkan penanganan khusus.
Oleh karena itu, masyarakat yang rutin mengonsumsi obat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau apoteker sebelum menjalankan puasa Ramadhan. Tujuannya, untuk mendapatkan penyesuaian jadwal minum obat yang tepat.
Hal yang paling penting adalah jangan pernah menghentikan konsumsi obat tanpa berkonsultasi dengan dokter hanya karena sedang berpuasa.
Selain mengatur jadwal, masyarakat juga diimbau untuk menjaga hidrasi tubuh selama waktu berbuka hingga sahur. Hal ini berguna untuk memastikan proses metabolisme obat di dalam tubuh berjalan optimal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.