KOMPAS.com - Aktris Zaskia Sungkar belum lama ini membagikan kabar gembira tentang bayi kecil bernama, Humaira, yang datang sebagai anggota baru di keluarga kecilnya.
Desainer wanita usia 34 tahun ini juga mengungkapkan tengah menjalani program laktasi untuk memberi ASI kepada putri kecil yang diadopsinya bersama sang suami, Irwansyah.
"Bismillah dibantu dokter @drtiwi. Program laktasi. Pesen dokter jalani dengan ikhlas, santai, happy gak boleh stress dan dan banyak berdoa. ASI mulai keluar perlahan. Doain ya," tulisnya dalam unggahan Insta Story di @zaskiasungkar15 pada Rabu (15/1/2025).
Program laktasi tanpa melalui kehamilan disebut sebagai induksi laktasi. Ini menjadi pilihan umum para ibu untuk memberi ASI kepada bayi adopsi mereka.
Lalu, bagaimana cara induksi laktasi dilakukan? Baca terus artikel ini yang akan mengulasnya dari berbagai sumber.
Baca juga: Zaskia Sungkar Adopsi Bayi dan Beri ASI Tanpa Melalui Kehamilan, Bagaimana Caranya?
Induksi laktasi adalah proses untuk membantu ibu yang tidak hamil memproduksi ASI dengan cara terapi hormon, seperti yang dikutip dari Cleveland Clinic.
Proses ini mereplikasi hormon wanita ketika sedang hamil.
Disarikan dari La Leche League International (LLLI), Mayo Clinic, dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), berikut langkah-langkah untuk induksi laktasi:
Langkah ini meniru perubahan hormonal dan payudara yang terjadi selama kehamilan.
Langkah ini fokus pada pertumbuhan dan perkembangan jaringan kelenjar payudara sebagai persiapan untuk produksi ASI.
Pada tahap ini, ibu akan menjalani terapi hormon selama beberapa waktu untuk mencapainya.
Dalam proses produksi ASI secara alami, terjadi interaksi kompleks antara tiga hormon, yaitu estrogen, progesteron, dan laktogen plasenta manusia.
Proses ini berlangsung selama bulan-bulan terakhir kehamilan.
Saat melahirkan, kadar estrogen dan progesteron menurun, diganti dengan hormon prolaktin yang meningkat dan memicu ASI keluar.
Baca juga: Apa yang Dimaksud dengan Induksi Laktasi? Ini Ulasannya...
Bagi kebanyakan ibu dengan informasi dan dukungan yang memadai, produksi ASI dimulai dalam waktu 6-8 minggu sejak dimulainya proses induksi laktasi.
ASI sering kali sangat lambat diproduksi dalam induksi laktasi.
Agar memiliki pasokan ASI yang cukup saat bayi siap disusui, ibu biasanya akan memulai proses peningkatan produksi ASI beberapa minggu atau bulan sebelumnya.
Kunci pada tahap ini adalah sering memompa ASI seperti bayi menyusu.
Merujuk Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dalam proses alami, hisapan bayi mengirim sinyal ke otak ibu untuk memengaruhi bagian otak yang disebut hipofisis.
Hipofisis bagian depan akan mengeluarkan hormon prolaktin yang akan masuk ke dalam aliran darah dan menimbulkan refleks prolaktin yang berperan dalam produksi ASI.
Hipofisis bagian belakang akan mengeluarkan hormon oksitosin yang akan masuk ke dalam aliran darah dan menimbulkan refleks oksitosin untuk kontraksi otot yang ada di sekeliling saluran ASI, sehingga ASI yang sudah diproduksi akan dapat dikeluarkan.
Perlu diketahui bahwa cara induksi laktasi berhasil bagi banyak wanita, tetapi tidak semua.
Menurut keterangan yang dikutip dari Mayo Clinic, keberhasilan induksi laktasi bergantung pada keberhasilan dalam menirukan interaksi kompleks hormon kehamilan.
Sementara, IDAI mengatakan bahwa rutin menyusu pada ibu dan ibu rutin memerah ASI, merupakan kunci untuk keberhasilan menstimulasi produksi ASI dalam program induksi laktasi.
Baca juga: Ahli Beberkan Beberapa Kondisi Bayi Bisa Diberi Pengganti ASI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.