Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amerika Serikat Keluar dari WHO, Apa Artinya?

Kompas.com - 21/01/2025, 12:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber NPR

"Ini keputasan yang sangat berbahaya," kata Lawrence Gostin yang merupakan seorang profesor hukum kesehatan global di Georgetown University dan Direktur Pusat Hukum dan Kesehatan Global di WHO.

Baca juga: WHO Berharap Tidak Ada Lagi Serangan ke Faskes dan Staf Medis

Gostin lanjut mengatakan, "Ini luka berat bagi kepentingan nasional Amerika dan keamanan nasional kita. Ini benar-benar akan membuat lembaga-lembaga nasional, seperti CDC (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit) dan NIH (Institut Kesehatan Nasional) kehilangan arah."

Elisha Dunn-Georgiou selaku Presiden dan CEO Global Health Council, sebuah kelompok nonpartisan yang mengadvokasi kesehatan global berpendapat sama.

Langkah ini dia anggap sebagai "tindakan yang sangat buruk bagi AS untuk mengakses data, mengawasi, berunding dan meminta pertanggungjawaban negara lain ketika terjadi epidemi atau pandemi".

"Negara-negara lain yang memiliki banyak kekuatan (seperti China, Rusia) kekuatan lain yang ingin membentuk WHO, akan mengambil kesempatan ini untuk melakukannya," ujar Dunn-Georgiou.

Sementara, Brett Schaefer sebagai seorang peneliti di Heritage Foundation mengatakan bahwa ada jalan lain untuk Pemerintahan Trump memimpin bidang kesehatan global setelah AS keluar dari WHO.

"Hampir tidak ada preseden untuk menangani masalah pandemi di luar WHO," ujar Schaefer sebelum pengumuman Trump yang menyatakan AS keluar dari WHO secara resmi.

"Ada alasan mengapa UNAIDS ada, dan ada alasan mengapa GAVI ada, dan ada alasan mengapa Global Fund ada. Dan itu karena WHO, di masa lalu, tidak dianggap sebagai wahana yang paling efektif atau paling tanggap untuk menangani berbagai masalah kesehatan internasional," ungkapnya.

Baca juga: WHO: Peningkatan Kasus HMPV di Musim Dingin Hal Biasa

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau