Namun, hati-hati pada penderita penyakit lambung, konsumsi kafein dapat menimbulkan masalah di pencernaan yang sensitif. Konsultasikan pada dokter atau ahli gizi Anda terlebih dahulu.
Kedua, latihan dalam kondisi puasa. Olahraga dengan perut kosong dapat meningkatkan pembakaran lemak dengan memanfaatkan cadangan energi dari lemak tubuh, terutama saat kadar insulin rendah.
Ketiga, konsumsi makanan tinggi protein dan serat. Pola makan yang kaya protein dan serat membantu meningkatkan sensitivitas insulin serta mendukung pemecahan lemak lebih cepat.
Keempat, manajemen stres. Mengelola stres dengan meditasi, yoga, atau aktivitas relaksasi lainnya dapat menurunkan kadar kortisol dan mengurangi kecenderungan tubuh menyimpan lemak di perut.
Kelima, penggunaan suplemen termogenik. Suplemen seperti yohimbine diketahui dapat menghambat reseptor alfa-2 dan meningkatkan pemecahan lemak ketika dikombinasikan dengan latihan fisik.
Untuk mengurangi lemak pada perut secara efektif, diperlukan kombinasi latihan fisik, manajemen stres, dan strategi nutrisi yang tepat. Berikut beberapa aktivitas yang bisa dilakukan:
Dalam perhitungan pembakaran kalori, defisit 500-1000 kalori per hari dapat membantu menurunkan berat badan sekitar 0,5-1 kg per minggu.
Sebagai contoh, jika seseorang mengonsumsi makanan dengan total 2000 kalori per hari, ia perlu membakar 2500-3000 kalori untuk mencapai defisit yang sesuai.
Misalnya, satu porsi nasi putih (200 gram) mengandung sekitar 260 kalori, sepotong ayam goreng (100 gram) sekitar 320 kalori, dan segelas teh manis sekitar 90 kalori.
Jika seseorang mengonsumsi ketiga makanan ini dalam satu kali makan, total kalorinya sekitar 670 kalori.
Untuk membakar kalori tersebut melalui aktivitas jalan kaki, seseorang dengan berat badan 70 kg yang berjalan dengan kecepatan 5 km/jam dapat membakar sekitar 280-300 kalori per jam.
Artinya, dibutuhkan sekitar 2-2,5 jam jalan kaki untuk membakar 670 kalori dari satu kali makan.
Namun, untuk memastikan pembakaran lemak perut, diperlukan strategi spesifik yang berfokus pada optimalisasi hormon, peningkatan metabolisme lemak, serta kombinasi latihan fisik yang lebih intensif seperti HIIT dan latihan kekuatan guna meningkatkan pembakaran kalori secara keseluruhan.
Baca juga: Mengenal Enzim Ghrelin dan Pengaruhnya terhadap Obesitas
Lemak visceral yang berlebih dikaitkan dengan berbagai penyakit kronis, antara lain:
Mengurangi lemak pada perut bukan hanya soal penampilan, tetapi juga kesehatan jangka panjang.
Lemak visceral yang berlebih meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis dan mengganggu keseimbangan metabolik tubuh.
Untuk mengatasinya, diperlukan pendekatan holistik yang mencakup pola makan sehat, latihan fisik teratur, manajemen stres, dan strategi untuk meningkatkan pembakaran lemak di area perut.
Dengan memahami proses penimbunan dan pembakaran lemak serta menerapkan strategi yang tepat, seseorang dapat mengurangi lemak perut secara efektif dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.