Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kanker pada Anak Sering Ditemukan Saat Stadium Akhir

Kompas.com - 05/02/2025, 05:08 WIB
Khairina

Editor

Sumber Antara

KOMPAS.com-Kanker pada anak seringkali ditemukan saat sudah memasuki fase stadium akhir sehingga sulit ditangani untuk penyembuhan.

“Kalau di kita itu ya pada anak-anak nggak tahu ya, karena sebabnya apa, biasanya kita mendapatkan pada late stage. Jadi kalau ada stadium, misalnya stadium kita bagi 4, kita pasti hampir pasti atau kebanyakan, di stadium 3 dan 4,” kata Ketua UKK Hemato Onkologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr. Eddy Supriyadi Sp.A(K) Ph.D, di Jakarta, Selasa (5/2/2025), seperti ditulis Antara.

Baca juga: Obesitas Berpotensi Jadi Faktor Risiko Kanker pada Anak, Ini Kata Ahli

Eddy mengatakan untuk kanker darah seperti leukimia seringkali tidak bisa terdeteksi di awal dan terjadi begitu saja saat anak sudah memasuki gejala ke stadium lanjut.

Hal ini karena sebelumnya anak terlihat tidak ada tanda gejala fisik yang aneh sehingga orangtua tidak terlalu memperhatikan perubahan fisik anak.

Tanda gejala leukimia kebanyakan sudah pada tahap lebih parah seperti anak pucat, sakit otot, perdarahan, demam yang sudah berlangsung berminggu-minggu dan baru ditemukan ketika anak di bawa ke rumah sakit.

Sementara pada tumor padat masih bisa diamati dengan deteksi dini kelainan yang ada di fisik anak seperti benjolan di perut, atau kanker mata retinoblastoma.

“Kalau misalnya kita temukan pada stadium awal, misalnya pada Retinoblastom, kita temukan pada stadium awal, itu lebih dari 95 persen sembuh,” kata Eddy.

Baca juga: Lee Joo Sil Squid Game Meninggal karena Kanker Lambung, Simak Faktor Risikonya

Sementara menurut Guru Besar Ilmu Kesehatan Anak Departemen Ilmu Kesehatan Anak Universitas Airlangga Prof. Dr. dr. I Dewa Gede Ugrasena Sp.A(K), pasien kanker anak secara umum akan menerima respons pengobatan kemoterapi lebih baik daripada orang dewasa.

Pada penderita kanker dewasa, penggunaan imunoterapi terkadang tidak bisa dipastikan akan menyembuhkan kanker karena sudah banyak terpapar karsinogenik atau gaya hidup sebelumnya yang menyebabkan kanker sulit musnah.

“Pada anak itu hati-hati, kita kalau menerapi kemo itu pasien anak selalu kita berpikir dampak jangka panjangnya. Karena dia akan berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan anak. Oleh karena itu, sangat beda cara pendekatan terapi anak dan dewasa,” kata Prof. Ugra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau