KOMPAS.com - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengungkapkan bahwa hingga saat ini, program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah berhasil menjangkau 733.000 penerima manfaat di seluruh Indonesia.
Penerima manfaat tersebut meliputi siswa sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.
“MBG telah menjangkau 246 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di seluruh Indonesia, mencakup 733.000 penerima manfaat,” kata Dadan, seperti ditulis Antara, Jumat (7/2/2025).
Baca juga: Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Pemerintah Diminta Prioritaskan Cek Gula Darah dan Kolesterol
Dadan menjelaskan bahwa BGN tidak menetapkan menu nasional dalam program ini, tetapi menekankan pentingnya pemenuhan standar komposisi gizi.
Adapun standar yang dimaksud adalah, antara lain, kebutuhan kalori yang seimbang, serta komposisi gizi yang mencakup 30 persen protein, 40 persen karbohidrat, dan 30 persen serat.
"BGN tidak menetapkan standar menu nasional, tetapi standar komposisi gizi, misalnya 30 persen harus protein, 40 persen karbohidrat, dan 30 persen serat," ujarnya.
Sementara itu, terkait pernyataan yang sempat menjadi perbincangan hangat mengenai potensi penggunaan protein serangga dalam menu MBG, Dadan menegaskan bahwa pilihan menu pangan akan disesuaikan dengan kebiasaan atau selera konsumsi masyarakat di masing-masing daerah.
“Mungkin saja di daerah tertentu masyarakat ada yang sudah terbiasa makan serangga, maka itu bisa dimanfaatkan, tidak lantas menjadi standar menu nasional,” jelas Dadan.
Baca juga: Perempuan Didorong untuk Sosialisasikan Program Cek Kesehatan Gratis
Sebelumnya, Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei yang menunjukkan bahwa 64,6 persen responden mengaku puas dengan pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada 100 hari kerja Presiden Prabowo Subianto.
Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, menjelaskan bahwa 64,6 persen responden yang puas merupakan bagian dari 91,3 persen responden yang mengetahui program MBG.
Sebanyak 87,1 persen responden juga menyatakan setuju dengan pelaksanaan program ini.
Meski demikian, Burhanuddin mengingatkan bahwa Presiden Prabowo dan jajaran perlu mewaspadai angka ketidakpuasan yang masih ada terhadap program MBG yang baru dimulai pada 6 Januari 2025.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya