Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjaga Fungsi Ginjal pada Pasien Diabetes Tipe 2

Kompas.com - 15/03/2025, 04:00 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

KOMPAS.com - Kadar gula darah yang terus menerus tinggi pada pengidap diabetes melitus atau diabetes tipe dua akan membawa berbagai komplikasi, salah satunya adalah penyakit ginjal kronis.

Penyakit ginjal kronik (PGK) merupakan gangguan fungsi ginjal yang berlangsung lebih dari tiga bulan. Penyakit ini tidak menimbulkan gejala spesifik sehingga sering terlambat disadari.

Menurut dr.Tunggul D.Situmorang Sp.PD-KGH, pengidap diabetes melitus beresiko tiga kali lipat menderita PGK.

"Di tahun 2021 ada 190 juta orang dewasa pasien PGK dengan diabetes melitus. Bahkan 2 dari 5 pasien diabetes tidak tahu kalau mengalami PGK," kata dr.Tunggul dalam acara temu media yang diadakan Bayer Pharmaceuticals Indonesia di Jakarta (13/3).

Peringatan Hari Ginjal Sedunia setiap minggu kedua bulan Maret bisa menjadi momentum penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya pengidap diabetes, untuk melakukan deteksi dini sehingga perburukan penyakit bisa dicegah.

Baca juga: Tips Puasa Sehat untuk Penderita Penyakit Ginjal Menurut Dokter

Menurut dr.Tunggul, secara umum ada beberapa gejala PGK, seperti produksi urine kurang dari 400 ml per hari dari normalnya sekitar 1500 ml, terjadi pembengkakan kulit, ada darah dalam urine, serta terjadi gangguan elektrolit.

"Harus diingat kalau PGK sebagian besar tidak bergejala. Kalau sudah ada gejala berarti sudah tahap akhir," katanya.

Ada lima stadium gangguan ginjal. Tahap akhir, yaitu stadium kelima, disebut sebagai gagal ginjal. Kondisi ini membutuhkan dialisis atau cuci darah karena ginjal sudah tidak lagi bisa berfungsi untuk menyaring darah dan sisa metabolisme tubuh.

Baca juga: Terungkap Identitas Penumpang Alphard Putih Saat Insiden Patwal Tendang Pemotor di Puncak

Memperlambat perburukan ginjal

Jika dideteksi dini dan ditangani lebih awal, risiko perburukan ke gagal ginjal bisa dikurangi. Ditambahkan oleh dr.Tunggul, sekitar 80 persen kasus PGK bisa dicegah atau diperlambat dengan intervensi yang tepat.

Deteksi dini PGK bisa dilakukan secara mudah, yaitu pemeriksaan urine untuk mengetahui ada tidaknya kebocoran protein (albumin-kreatinin urine) dan pemeriksaan darah untuk mengukur kadar ureum dan kreatinin.

Baca juga: Apa Tanda Penyakit Diabetes? Ini 11 Daftarnya...

Selain itu, perburukan kondisi ginjal juga bisa diperlambat dengan mengendalikan faktor risiko, seperti pengendalian tekanan darah dan mengatur asupan makanan.

"Ada tiga faktor yang mendorong perburukan kondisi ginjal, yaitu peningkatan tekanan darah, kadar gula darah, dan inflamasi serta fibrosis ginjal," tutur dr.Tunggul.

Untuk pengendalian risiko inflamasi dan kerusakan (fibrosis) saat ini tersedia obat inovatif terbaru dari Bayer, yaitu Finerenone.

Baca juga: Situs PINTAR BI Tidak Bisa Diakses, Penukaran Uang Baru 2025 Terkendala

Obat ini bekerja dengan cara menghambat reseptor mineralokortiokid. Aktivasi berlebih dari reseptor ini diketahui berkontribusi terhadap peradangan dan kerusakan ginjal, yang mempercepat perkembangan tahap PGK.

Menurut dr.Tunggul, obat ini sudah bisa diberikan pada pasien PGK di tahap tiga. Namun, obat inovatif ini belum ditanggung oleh BPJS Kesehatan.

Country Division Head Bayer Pharmaceutical Indoensia, Malaysia, Singapura Cluster, Riaz Buksh, menyampaikan obat inovatif ini sudah direkomendasikan dalam pedoman klinis internasional. Di Indonesia obat ini juga sudah disetujui oleh Badan POM.

"Kami baru memperkenalkan obat ini ke Indonesia di tahun 2024. Saat ini yang menjadi fokus kami adalah untuk untuk mengedukasi obat ini ke tenaga medis dan mendukung edukasi kesehatan agar lebih banyak individu menjaga kesehatan ginjalnya," kata Riaz.

Baca juga: 5 Komplikasi Diabetes Melitus di Ginjal dan Mata, Ini Cara Mencegahnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Serangan AS Tewaskan 19 Warga Yaman, Houthi Akan Balas Dendam
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau