Kepala Seksi Kesehatan Sekolah BPK Penabur Emmy Septinesia menjelaskan, pihaknya melakukan berbagai cara untuk membuat para siswa terbebas dari rokok. Tak hanya pelarangan merokok di lingkungan sekolah, tetapi juga mengajak orangtua untuk mengawasi di rumah.
"Pertama lewat edukasi, integrasi pelajaran sekolah. Modul healthy living, peer educator, anak SMP dilatih untuk mendidik teman sebayanya. Selain itu, kami melakukan seminar antara siswa dan guru," terang Emmy saat ditemui di Gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta, Jumat (22/5/2015).
Emmy mengatakan, edukasi mengenai bahaya merokok bagi kesehatan di sekolah cukup efektif mencegah perokok baru. Untuk memastikan para siswa merokok atau tidak, sekolah rutin melakukan pemeriksaan mendadak terhadap tes narkoba dan tes rokok.
Tes mendadak ini sudah dilakukan sejak tahun 2007 dan terbukti menurunkan kasus anak merokok dari tahun ke tahun. Emmy mengatakan, saat ini hanya ada beberapa anak yang diketahui merokok, baik rokok konvensional, rokok elektrik, maupun mengisap sisha.
"Di lingkungan kami, kalau anak itu merokok akan dilakukan pembinaan secara berkala sampai akhirnya dia berhenti merokok," terang Emmy. Pembinaan tersebut tak hanya dilakukan di sekolah, tetapi juga melibatkan peran orangtua di rumah serta lingkungan.
Langkah pencegahan ini diterapkan di semua sekolah BPK Penabur mulai dari taman kanak-kanak sampai tingkat SMA. Selain rokok, sekolah ini juga melakukan pencegahan terhadap narkoba dan HIV sejak 1998. Pada tahun 2006, mereka pun berhasil mencapai zero drugs.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.