JAKARTA, KOMPAS.com - PT. ASKES menggandeng Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) untuk bekerjasama dalam mensukseskan sosialisasi penyelenggaraan program sistem jaminan sosial nasional di bidang kesehatan. Rencananya, akan ada 999 rumah ibadah (masjid) yang akan menjadi target sasaran sosialisasi ini.
Direktur Utama PT. ASKES I Gede Subawa mengatakan, kerjasama ini sengaja digagas karena pihaknya telah menyadari bahwa dengan diterbitkannya UU No. 24 tahun 2011, PT. ASKES di tahun 2014 akan berubah bentuk dan mendapat kepercayaan untuk menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
"Tentu dengan penambahan volume pekerjaan dari sekarang 16,6 juta ditambah kurang lebih 8,7 juta yang berasal dari 234 kabupaten kota, oleh karena itu kami menyadari tidak dapat bekerja sendirian," ujarnya saat acara seminar nasional, Pencanangan Roadshow dan Penandatanganan MOU ICMI-Askes, Senin, (28/5/2012).
Anggota Presidium ICMI Marwati Daud Ibrahim mengatakan, kerjasama ICMI dan ASKES merupakan salah satu peristiwa bersejarah. Ia berharap, dengan waktu yang cepat harapan bangsa untuk bisa menjalankan jaminan kesehatan yang mencover seluruh rakyat Indonesia bisa terlaksana. ICMI, lanjut Marwati, punya beberapa program salah satunya program i-masjid, bagaimana masjid bisa menjadi salah satu pusat kegiatan sosialisasi tentang kesehatan dan menjadikan jaminan sosial kesehatan sebagai salah satu entry point.
"ICMI dan ASKES akan segera membentuk kelompok-kelompok kerja, seminar dan road show yang kita targetkan di 999 titik berbasis masjid," ujarnya, yang berharap hal ini bisa segera terlaksana sebelum 2014.
"Biaya kesehatan saat ini mahal sekali dan jenis penyakit bermacam-macam sehingga dibutuhkan jaminan kesehatan," tambahnya.
Marwati mengungkapkan bahwa pemerintah harus mengubah mind set, dan berpikir bahwa investasi terbesar saat ini ada pada bidang sumber daya manusia. Menurutnya, kesehatan memiliki peran yang tidak kalah penting dibandingkan dengan pendidikan.
"Kita yakin karena ini merupakan kebutuhan mendasar rakyat Indonesia," ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.