Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/06/2013, 10:15 WIB
Rosmha Widiyani

Penulis


KOMPAS.com —
Menemukan jasad atau korban meninggal di suatu tempat merupakan pengalaman langka dan tidak biasa bagi siapa pun. Karena jarang, tak ayal pengalaman ini membuat seseorang cenderung panik dan histeris.

Menghadapi situasi ini, ahli forensik, dr Abdul Mun'im Idries Sp F, mengimbau siapa pun hendaknya tidak terlalu panik atau khawatir. Masyarakat sebaiknya tidak perlu melakukan tidakan apa pun terhadap mayat. Ia menyarankan untuk membiarkan mayat tetap dalam kondisi saat ditemukan dan segera melapor kepada pihak aparat berwenang.

"Tidak usah khawatir atau histeris. Tidak perlu lakukan apa pun (terhadap mayat). Lebih baik segera telepon yang berwajib," kata Mun'im pada peluncuran buku X-Files: Mengungkap Fakta Kematian Bung Karno Sampai Munir, Kamis (27/6/2012) kemarin.

Ia menegaskan, jasad atau mayat apakah ia korban kejahatan atau bukan seharusnya dijaga keasliannya untuk memudahkan proses otopsi. Perlakuan sedikit saja, kata dia, dikhawatirkan akan mengubah keadaan mayat. Perubahan pada mayat berisiko mengubah hasil otopsi. Padahal, otopsi menjadi kunci membuka tabir kematian korban.

Dia menambahkan, semakin cepat mayat ditemukan, otopsi bisa sesegera mungkin dilakukan sehingga sebab kematian bisa segera diketahui.

Keberhasilan otopsi sendiri menurutnya bergantung pada waktu, keaslian barang bukti, kemampuan dokter, dan koordinasi dengan aparat.  Mayat yang masih segar tentu memudahkan penarikan kesimpulan sebab kematian.

"Sama halnya dengan mayat yang tidak berubah ketika ditemukan. Forensik akan lebih mudah menentukan sebab kenapa korban meninggal," ujarnya.

Koordinasi dengan aparat, kata Mun'im, memudahkan pengamanan kepada korban sehingga tidak ada tangan jahil yang mengubah kondisi atau barang bukti, yang mungkin masih tertinggal pada mayat. Pengamanan yang sesuai memungkinkan penyebab kematian lebih cepat terungkap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com