Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/06/2015, 09:00 WIB
Kontributor Health, Diana Yunita Sari

Penulis

Sumber Reuters

KOMPAS.com - Usia nampaknya turut berperan dalam pengasuhan anak. Bagi perempuan yang ingin memiliki anak, ada baiknya menunggu hingga usianya lebih dewasa. Agar anaknya kelak, dapat tumbuh lebih sehat dan memiliki pendidikan yang lebih baik. 

Anjuran ini disebutkan para peneliti dalam penelitian terbarunya. Menurut hasil penelitian tersebut, dibandingkan bayi yang lahir dari perempuan di usia 20-an, ibu yang berusia lebih tua, berkemungkinan memiliki bayi yang akan tumbuh lebih sehat dan berpendidikan lebih baik. Sementara ibu berusia remaja, lebih cenderung memiliki batita dengan pertumbuhan terhambat serta mengalami putus sekolah saat anak berada di sekolah menengah. 

Dikatakan Caroline Fall, penulis studi dan periset dari University of Southampton, Inggris, "Memiliki ibu yang berusia lebih tua, nampaknya baik bagi perkembangan anaknya selama ibu tersebut memiliki sumber daya yang baik. Dan tentunya tidak memiliki banyak anak untuk diasuh."

Bersama koleganya, Fall meneliti usia ibu terhadap lebih dari 19 ribu bayi yang lahir di lima negara berpenghasilan rendah dan menengah. Kelima negara ini antara lain Brasil, Guatemala, India, Filipina, dan Afrika Selatan. Data dari setiap negara dikumpulkan dalam beragam waktu, antara tahun 1969-1989 dengan menggunakan metode yang sedkit berbeda.

Para ibu dalam studi rata-rata berusia 26 tahun. Perempuan di Brasil berusia paling muda, sekitar 25,8 tahun dan di Guatemala, berusia paling tua yaitu 27,2 tahun. 

Anak dari ibu berusia 19 dan lebih muda memiliki peningkatan risiko untuk bayi lahir berat badan rendah serta persalinan prematur sebesar 20-30 persen. Anak-anak tersebut, seperti disebutkan dalam The Lancet Global Health, juga memiliki kemungkinan mengalami pertumbuhan yang terhambat di usia dua tahun serta gagal untuk menyelesaikan sekolah menengah. 

Tahun lalu, dikatakan Dr. Haroon Saloojee dan Dr. Hoosen Coovadia, periset dari University of the Witwatersrand, Johannesburg, satu dari 20 bayi dilahirkan oleh ibu berusia 15-19 tahun di seluruh dunia. Angkanya bahkan lebih tinggi dari orang tua remaja di sub Sahara Afrika. 

Hasil yang menyebutkan ibu berusia lebih tua memiliki anak yang lebih sehat diyakini oleh Dr. Coovadia. Menurutnya, "Ibu yang berusia lebih tua, memiliki kemungkinan pemahaman yang lebih baik atas faktor apa saja yang bisa mendukung pertumbuhan, serta perkembangan yang sehat dari anak-anak mereka."

Bagi banyak perempuan, kemampuan untuk merencanakan kehamilan dengan waktu ideal, bergantung pada banyak faktor yang secara keseluruhan bukan dalam kontrol mereka. "Rentang lingkungan yang menentukan dari kesehatan, pendidikan, otonomi, pekerjaan, dan lain sebagainya, bisa dikontrol bila masyarakat dibangun untuk memberikan perlindungan sosioekonomi yang dibutuhkan perempuan guna menyadari potensi mereka terhadap kehamilan serta persalinan yang aman. Serta keadaan yang cocok bagi bayi dan anak-anaknya untuk tumbuh," urai Dr. Coovadia. 

Dari seluruh faktor tersebut, pendidikan nampaknya menjadi hal yang paling penting. Meski demikian, perempuan yang tidak dapat mengontrol variabel tersebut tetap dapat melakukan banyak hal untuk memperbaiki hasil akhir bagi anak-anaknya. 

"Bagi ibu yang kurang beruntung, bisa membantu keturunannya mencapai potensi yang dimiliki melalui nutrisi yang baik, termasuk pemberian ASI yang lebih dari setahun bila memungkinkan, menjaga kesehatan yang baik, imunisasi, serta memberi perhatian terhadap sesuatu yang dapat menstimulasi anak-anak mereka," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com