Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Disepelekan, Tak Semua Sakit Pinggang Boleh Dipijat

Kompas.com - 14/12/2019, 16:00 WIB
Mahardini Nur Afifah,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sakit pinggang merupakan salah satu penyakit yang jamak dialami orang dewasa.

Melansir Britannica, nyeri yang dikenal sebagai lumbago ini biasanya terasa di bagian bawah punggung atau sekitar tulang lumbar.

Sakit pinggang kadarnya bisa ringan, berat, sampai akut. Ada yang hanya merasakan di pinggang. Terkadang, menjalar sampai ke pantat atau paha atas.

Melansir buku Resep Mudah tetap Sehat (2009) oleh Dr. Hendrawan Nadesul, sakit pinggang rasanya bisa berbeda-beda tergantung penyebabnya.

Baca juga: 5 Cara Menghindari Sakit Pinggang

Sebab paling umum

Terkadang nyerinya cuma terasa di satu tempat. Ada kalanya, penyebab sakit pinggang karena nyeri kiriman, atau penyakit aslinya di perut tapi terasa di pinggang.

Ada juga nyeri pinggang dari satu titik menjalar ke tempat lain. Selain itu, ada juga sakit pinggang karena peregangan otot.

Sakit pinggang paling umum disebabkan kesalahan sikap atau posisi tubuh.

Bobot atau posisi tubuh kita disokong semua ruas tulang belakang, bantalan antara ruas tulang belakang, otot, dan jaringan ikat.

Gangguan pada bagian penyokong tubuh tersebut dapat mengakibatkan sakit pinggang.

Trauma pada penyokong tubuh seperti terkilir, terpeleset, terbentur, retak, atau patah ruas tulang belakang juga bisa membuat pinggang terasa nyeri.

Kesalahan sederhana bikin sakit pinggang

Ada kalanya saat beraktivitas sehari-hari seperti saat berbaring, berdiri, duduk sampai berjalan, kita tidak memperhatikan sikap dan posisi tubuh.

Untuk meminimalkan sakit pinggang, kita bisa mulai mengatur posisi tidur dan duduk yang nyaman.

Pemakaian sandal atau sepatu bertumit tinggi juga butuh perhatian.

Alas kaki tersebut membuat posisi utama penyangga tubuh di tulang belakang bergeser, sehingga rentan nyeri pinggang.

Disebabkan sakit ginjal

Sakit pinggang dari penyakit ginjal bisa disebabkan infeksi ginjal sampai batu ginjal.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau