Pada infeksi ginjal, sakit pinggang disertai gejala infeksi seperti demam, nyeri kepala, mual, muntah, serta perubahan urin.
Selain sering berkemih, warna urin jadi lebih keruh atau bercampur darah.
Sedangkan pada batu ginjal, sakit pinggang lebih terasa. Rasa nyeri tersebut menjalar sampai ke perut, buah zakar, atau vagina.
Sakit pinggang karena penyakit ginjal umumnya juga bersifat tetap, kendati kita berganti posisi tubuh.
Baca juga: Gejala Gagal Ginjal tak Selalu Sakit Pinggang
Sakit pinggang diatasi dengan mengetahui penyebab persisnya.
Untuk memastikan penyebab sakit pinggang, Anda butuh pemeriksaan lebih lanjut seperti tes laboratorium sampai foto rontgen.
Bentuk terapinya bisa dengan pemberian obat, disuntik di lokasi yang nyeri, sampai perawatan khusus di rumah sakit.
Pemberian obat pereda nyeri jenis analgetik atau antirematik hanya meredakan sementara. Jika penyebab utamanya tidak hilang, sakitnya bakal berulang.
Sedangkan sakit pinggang karena salah posisi tubuh, ketegangan otot (spasme) bisa reda setelah dipijat ringan.
Namun perlu diperhatikan, tidak semua sakit pinggang bisa reda setelah dipijat. Terlebih jika penyebabnya pengeroposan tulang, saraf terjepit, atau rusaknya ruas tulang belakang akibat kanker.
Pemijatan saat sakit pinggang ditengarai penyakit tersebut justru memperburuk keadaan.
Sakit pinggang yang tidak reda setelah pemijatan, atau bertambah parah, perlu mendapat penanganan medis.
Beberapa jenis sakit pinggang berat bisa kambuh setelah berolahraga.
Untuk meringankan gejala sakit pinggang, kita bisa beristirahat cukup selama setidaknya dua hari.
Posisi beristirahat juga perlu diperhatikan, yakni berbaring terlentang tanpa alas atau kasur, sampai keluhannya hilang.
Selain itu, usahakan untuk tidak mengangkat barang berat, memompa air, mendorong mobil, atau melakukan kegiatan fisik berat.
Biasakan mengangkat barang berat dari lantai dengan posisi berjongkok terlebih dulu.
Biasanya kesalahan orang yang sakit pinggang, mengawali aktivitas berat tersebut dari posisi membungkuk.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.