KOMPAS.com - Ekki Soekarno, suami dari model dan bintang sinetron era 80an
Soraya Haque hingga Minggu (19/1/2020) malam, belum juga bisa melakukan pemeriksaan infeksi tuberkulosis (TB).
Hal itu dikarenakan masih ada cairan atau flek di paru-paru Ekki.
Putri mereka Nadia Soekarno, menjelaskan pemeriksaan TB pada Ekki rencananya dilakukan pada Sabtu (18/1/2020), tapi batal karena cairan pada paru-parunya belum bisa keluar.
Dokter jantung yang menangani Ekki menyarankan untuk fisioterapi.
Baca juga: Masih Ada Cairan di Paru, Suami Soraya Haque Belum Bisa Jalani Pemeriksaan TB
Dilansir dari Lung.org, cairan di paru-paru dikenal dengan istilah edema paru.
Keberadaan edema paru ini bisa menjadi indikasi awal seseorang menderita Acute respiratory distress syndrome (ARDS) atau gagal napas akut.
Komplikasi utama pada ARDS adalah cairan bocor ke paru-paru sehingga membuat orang yang menderita menjadi sulit atau bahkan tidak bisa bernapas.
Berikut beberapa gejala lain dari ARDS:
Dilansir dari Medline Plus, ada banyak penyebab terjadinya penumpukan cairan yang tidak normal di paru-paru.
Salah satu yang paling sering, yakni edema paru disebabkan oleh gagal jantung kongestif.
Ketika jantung tidak mampu memompa secara efisien, darah dapat kembali ke pembuluh darah yang mengambil darah melalui paru-paru.
Baca juga: Suami Soraya Haque Sakit, Kapan Flek Putih pada Paru Perlu Diwaspadai?
Ketika tekanan dalam pembuluh darah ini meningkat, cairan didorong ke dalam ruang udara (alveoli) di paru-paru.
Cairan ini kemudian mengurangi pergerakan oksigen normal melalui paru-paru.
Dua faktor ini akhirnya bergabung hingga menyebabkan sesak napas.
Selain itu, cairan menumpuk di paru juga dapat disebabkan oleh beberapa hal berikut:
Baca juga: Mitos atau Fakta, Sering Minum Es Bisa Bikin Gemuk?
Gagal jantung kongestif yang mengarah ke edema paru dapat disebabkan oleh beberapa faktor, di anyaranya: