Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Emosi Negatif Memperburuk Sindrom Iritasi Usus Besar, Begini Solusinya

Kompas.com - 16/10/2020, 09:07 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Mengalami sindron iritasi usus besar atau Irritable Bowel Syndrome (IBS) memang sangat menganggu aktivitas harian kita.

Kita seringkali dihantui dengan nyeri perut, gas, diare, atau sembelit ketika menjalani hari-hari.

Itu sebabnya, tak sedikit penderita IBS yang juga diliputi oleh cemas, depresi, kesal, atau sekadar marah.

Semua emosi negatif tersebut tentu akan membuat gejala IBS semakin memburuk.

Baca juga: Penting untuk Kesehatan Mental, Berikut 4 Cara Meningkatkan Serotonin

Kaitan emosi dan pencernaan

Spesialis kesehatan pencernaan dari Cleveland Clinic, Judith Scheman mengatakan, mengontrol emosi bisa membantu meredakan gejala IBS.

Otak dan sumsum tulang belakang membentuk sistem saraf pusat tubuh.

Sel saraf dan neurotransmiter, yang merupakan bahan kimia pengirim sinyal dari satu sel saraf ke sel saraf lainnya, berjalan dari otak melalui tubuh.

Baca juga: Bloomberg: Orang-orang Kaya Indonesia Pindahkan Ratusan Juta Dollar AS ke Luar Negeri

Sinyal-sinyal tersebut juga ada melewati saluran pencernaan, yang disebut sistem saraf enterik.

"Otak dan pencernaan saling terhubung melalui sistem saraf ini," ucap dia.

Itu sebabnya, tekanan emosional atau emosi negatif juga bisa menyebabkan gangguan pencernaan dan sebaliknya.

Baca juga: Rencana Evakuasi Warga Gaza ke Indonesia, Muhammadiyah: Hanya Hitungan Bulan, Harus Dikembalikan Lagi

Scheman menambahkan, beberapa neurotransmiter yang bertanggung jawab atas emosi kita, seperti serotonin, juga diproduksi di usus.

Hal ini juga menjadi faktor emosi manusia berkaitan dengan kondisi pencernaan.

Stres juga dapat melepaskan agen pro-inflamasi, yang dapat meningkatkan peradangan di usus dan bagian tubuh lainnya.

Baca juga: Banyak Pengunjung Batal Beli Jersey Timnas di Indomaret, Apa Penyebabnya?

Kondisi ini dapat memengaruhi sistem kekebalan, serta kemampuan usus untuk berfungsi dengan baik.

Bahkan, peradangan tersebut juga dapat memperlambat atau mempercepat motilitas usus, pergerakan otot-otot di saluran pencernaan.

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau