KOMPAS.com - Daging merah seringkali dianggap sebagai makanan tak menyehatkan.
Konsumsi daging merah seringkali dianggap sebagai pemicu kanker dan berbagai penyakit kronis.
Padahal, bahan makanan ini juga mengandung vitamin dan mineral esensial yang menyehatkan.
Baca juga: Tak Selamanya Handsanitizer Ampuh Basmi Virus dan Kuman
Daging merah merupakan bahan makanan yang berasal dari mamalia. Konsumsi daging merah sudah dilakukan oleh manusia sejak ribuan tahun lalu.
Namun, daging yang dikonsumsi saat ini berbeda dengan daging yang dikonsumsi manusiapada zaman dahulu.
Dahulu, hewan-hewan bebas berkeliaran dan memakan rumput.
Saat ini, daging merah yang dikonsumsi kebanyakan berasal dari hewan yang segaja dipelihara dengan makanan yang tak lagi alami.
Bahkan, banyak hewan ternak yang diberi hormon pemacu pertumbuhan.
Tak hanya itu, beberapa produk daging juga telah mengalami pemrosesan tinggi, seperti pengawetan dan penambahan berbagai bahan kimia.
Itu sebabnya, daging yang kini dipasarkan memiliki berbagai variasi seperti berikut:
- Daging olahan
Produk daging ini biasanya berasal dari hewan ternak yang dipelihara secara konvensial dan melalui berbagai metode pengolahan. Contoh produk daging olahan antara lain sosis dan kornet.
- Daging merah konvensial
Daging merah konvensional tidak banyak diolah, tetapi biasa berasal dari hewan yang dipeliharan oleh peternakan.
Biasanya, hewan-hewan tersebut diberi hormon pemacu pertumbuhan atau antibiotik.